Follow Me @fergiana.s

Saturday, September 6, 2014

Kita berjodoh akhirnya

Sudah sebulan tiap kali lewat jalan ini, kepala gue pasti lengak lengok mencari-cari sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. "Ah hari ini dia tidak ada". Begitu terus berlanjut, sampai kamis kemarin kami bertemu pandang untuk pertama kali setelah sekian lama tak berjumpa. Begini cerita lengkapnya.

Motor Titania melaju di jalan raya menuju rumahku. Kami baru saja pulang dari toko buku. Saat melewati tikungan seketika terdengar suara-suara dari makhluk bernama Titania yang berkata "Fer! Ada pisang molen!". Gue yang duduk manis tersepona*autocorrect* melihat gerobak bertulis 'PISANG MOLEN' yang sepertinya sudah habis terjual. "Kita bertemu dan berpisah di saat yang sama" ujar gue sambil mijit-mijit hati. Pertemuan singkat dengan pisang molen itu telah mengubah nasib gue esoknya.


Hari Jum'at tanggal 5sept ini adalah deadline komik ku. Pulang sekolah gue langsung pergi ke toko. Selesai mandi dan makan gue malas-malasan terlebih dahulu dengan menonton acara ANIM*L PL*NET, setelah itu barulah gue meminta diantar ke batu kucing untuk mengumpulkan berkas-berkas untuk lomba. Sesampai di alamat yang dikasih, gue melangkah tegap masuk ke dalam rumah yang bernuansa hijau itu.
"Permisi", seorang lelaki paruh baya kemudian keluar dan bertanya ada keperluan apa,
"Selamat siang pak, apa disini rumahnya bu Irma?"
"Oh, bu Irma rumah sebelah dek"

DUNZ DUNZ DUNZ~ Muka gue sukses memerah, sambil menahan malu gue berterimakasih dan pamit. Setelah melihat alamat yang bertuliskan 'Jalan Batu Kucing, gg. Nira. Rumah pertama warna hijau' gue langsung memperhatikan rumah yang baru saja gue kunjungi. Ternyata rumah nya ada sekat pembatas warna abu-abu yang memang susah dibedakan antara dinding atau pembatas.

Belum sempat gue ketuk-ketuk pintu, seorang mbak-mbak chubby keluar.
"Ada apa ya dek?"
"Eng, ini rumah bu Irma kan kak?",
"Iya dek, mau ngumpulin berkas?"
Gue jawab dengan anggukan kemudian menyerahkan berkas dan berterimakasih.

Sesudah mengantar berkas gue balik ke toko dan langsung ke lantai 3 bobo ganteng. Mimpi indah ku menjadi gelap ketika nyokap gua membangunkan. "Mama udah mau pulang loh. Ikut?" dengan semangat anak hari pertama UN gue jawab dengan anggukan kemudian balik baring.

Jam menunjukkan pukul 4.43 ketika motor berhenti di lampu merah. Mengingat pertemuan singkat semalam, gue menyuruh mama melewati tempat jualannya. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya bagi gue dan mama pergi mencari tukang pisang molen, karena nasib buruk biasanya kami pulang dengan tangan kosong. Tapi nasib tidak selalu buruk, ketika mendekati gerobak biru gue berkata "Ma, stop stop. Ada jual hari ini!" Gue berteriak exicted dan loncat dari motor. "Pisang molen 5 ribu bang!" kata gue dan si penjual mulai menggoreng.

"Anak saya sudah berhari-hari cari pisang molen disini. Baru hari ini nasib mujur ketemu!"
"Saya memang keliling-keliling tak menentu terus ci, Polisi ngusir terus sih"

Ternyata yang menjadi penghalang kisah indah Fergi dan Pisang molen ini adalah pak polisi. Yah meskipun memang tak terjamin makanan gerobak ini 100% bersih tapi para penjual ini juga butuh penghasilan. Belum lagi pembeli maciam gue yang akan merengek-rengek kalau tidak ada dijual. Bisa-bisa suatu saat halaman depan koran terdapat cerita gue. "Anak SMK x meletakkan tai anjing di setiap helm polisi". Saking kesel tidak dapat membeli pisang molen.

Setelah menunggu beberapa menit abang penjual memberi sekantong pisang molen, gue membayar kemudian mengucapkan terima kasih. Sesampainya dirumah gue langsung kebut-kebut mengambil piring buat letakin pisang imut ini. Maklum baru keluar dari penggorengan, jadi nya panas gitu.


  
Ini nih pisang molen yang bikin lidah gue serasa bertemu jodohnya hihihihi.
Udahan dulu ya post nya, ga tahan liatin poto nya. Jadi mengingat-ingat rasa gurih dan manis nya.

5 comments:

  1. Replies
    1. Bilang : "Pa, jangan usir2 pedagang pisang molen. kasian temanku"

      Delete
    2. Kunjungi ya blog aku
      thismystory0113.blogspot.com

      Delete
  2. baca judulnya gw pikir mo ketemu gebetan, eh pisang moelen

    ReplyDelete