Follow Me @fergiana.s

Saturday, June 13, 2020

My Life in 2020 - 100th post!

June 13, 2020 1 Comments

Hai! Selamat datang di post ke-100 ku.

 Sudah sekian lama aku tidak menjejakkan tulisan di sini. Semenjak masuk 2020, keadaan semakin kacau, tapi aku tidak sedang membicarakan tentang dunia, melainkan tentang kehidupanku sendiri. Mungkin kalian tidak tau, tapi banyak sekali moment penting yang terjadi di 2020 ini, dan rata-rata membuat aku hampir diabetes, kemanisan. Hahahaha (tawa garing).

Kalau keadaan dunia ‘normal’ seperti dulu, harusnya aku sudah wisuda bulan April kemarin. Tapi ah sudahlah, yang penting aku sudah mengakhiri hubungan dengan skripsi. Hubungan yang menurut ku menarik, karena aku tidak pernah punya perasaan ingin mengakhiri suatu hubungan secepat ini, revisi demi revisi aku kerjakan dan akhirnya saat ini, aku sudah bukan lagi seorang mahasiswa.

Postingan kali ini, aku akan merangkum kekosongan yang ada di blog ini, lumayan panjang, tapi tidak mengapa, ini supaya suatu saat di masa depan nanti, aku bisa mengingat tahun ini, tahun perubahan dari belasan menjadi puluhan di akhirannya. Semoga kalian betah membacanya.

            Bulan Januari tahun ini, aku sempat melamar pekerjaan di sebuah PT. Di kota ku ini, PT tersebut termasuk besar, yang dijalankan adalah usaha penjualan ayam dan telur. Ayam-ayam di restoran, toko kue, supermarket, dsb mengambil ayam dan telur di PT tersebut. Kalau dilihat dari sejarah pekerjaan dan pendidikanku memang sangat membingungkan ya haha. Aku pernah bekerja di studio foto, graphic designer, admin di toko sprei, dan Januari lalu admin di PT tersebut. Sedangkan saat SMK, aku mengambil jurusan Multimedia, dan sekarang adalah lulusan S.Kom.

            Kenapa aku tidak melamar sebagai Programmer misalnya? Atau mungkin Graphic Designer, biar tidak melenceng terlalu jauh. Jujur saja aku tidak pandai berurusan dengan bahasa pemrograman, aku juga tidak percaya diri di bidang itu. Bagaimana dengan design? Secara kasarnya, pekerjaan ini tidak terlalu dihargai di kota tempat aku tinggal, realistis saja, kita bekerja utamanya karena ingin mencari pendapatan sendiri, berlatih mandiri, dan kedua baru soal pengalaman (aku tidak tahu bagaimana pandangan kalian mengenai ini, tapi itu tadi adalah pendapat ku).

            Teman-teman ku yang lain sudah bekerja saat masih kuliah dulu, aku pun sebenarnya juga sama, tapi karena kesehatanku yang kurang baik saat itu dan sudah memasuki semester untuk KP (Kerja Praktek), dengan dukungan orang tua, aku mengundurkan diri dan fokus kuliah sambil coba-coba buka usaha online sendiri. Itu berlangsung 1-2 tahun? Aku lupa hehe.

            Baiklah, paragraf tadi melenceng ya, maaf, tapi aku ingin cerita juga soal itu hehe. Singkatnya setelah bekerja 1 tahun sebagai Graphic Designer dan kemduian merintis usaha online sendiri selama kurang lebih 1-2 tahun, aku akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi, lantaran sudah akan pensiun dari jabatan mahasiswa.

            Aku sempat melamar lagi sebagai Graphic Designer di suatu CV. Setelah selesai interview dan uji kelincahan saat desain, aku segera diterima. Setelah membicarakan hari libur dan gaji, aku merasa tidak terlalu cocok. Utamanya, jarak dari rumah ke kantor lumayan jauh, dan kalau dihitung secara kasar, aku bukannya semakin makmur, malahan harus mengeluarkan tabungan lagi jika menambahkan biaya makan dan minyak. Kedua orangtua pun tidak menghendaki, malamnya aku mengirim pesan, mengabari kalau-kalau aku kurang cocok, disertai permohonan maaf juga tentunya.

            Akhir Januari temanku mengirimkan sebuah lowongan pekerjaan di group chat. Karena memang waktu itu aku sedang serius mencari kerja, aku tanya beberapa detail dan kemudian setelah menghubungi contact person, aku dipanggil untuk interview besoknya. Jabatan yang dibutuhkan saat itu adalah Admin, dan yang akan aku handle adalah bagian telur. Tawaran itu sangat menarik, dan aku terima.

Awalnya aku merasa lucu karena ditempatkan sebagai admin telur, hari ketiga aku kerja, aku sengaja mengenakan kaos Gudetama (yeah, memang aku jahil ya). Paragraf selanjutnya, aku akan menceritakan secara singkat mengenai pekerjaan ku, lumayan panjang, take your time.

Hari pertama, aku disuruh belajar dulu program yang mereka gunakan dan mempelajari bagian ayam terlebih dahulu. Menyusun nota penjualan, memasuki penjualan, mengurus produksi per-kandang, dsb, ada banyak sekali pekerjaannya. Di sela-sela itu aku juga belajar menghitung stok telur, dan berkomunikasi dengan pelanggan lewat telepon.

Menurut aku pribadi, itu adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan, karena selain pekerjaannya menarik, itu juga adalah pertama kalinya aku memiliki teman baru, saling berkomunikasi diluar lingkaran pertemananku yang kecil (yeah, kakak-kakak di sana baik sekali. Pekerjaan lama ku tidak butuh komunikasi, hanya duduk 8 jam di depan komputer, mencoret list pekerjaan dikertas jika sudah selesai dikerjakan, membosankan).

            Hari ke-empat aku sudah mulai menelepon langganan telur, satu persatu sesuai dengan jadwal mereka. Ini agak sulit untukku, aku tidak terbiasa mendengar suara pelanggan dan butuh konsentrasi penuh, bos (sebut saja cece di sini), mengingatkan aku berkali-kali untuk bersikap sopan dan manis saat menelepon pelanggan (yang mana ini merupakan pekerjaan yang PALING SULIT), seperti basa-basi supaya mereka senang. Hm, sulit sekali, aku tidak terlalu pandai bicara dengan orang yang baru kukenal apalagi basa-basi. Yang selalu kukatakan saat menelepon adalah :

“Selamat pagi! Hari ini mau pesan telur?”

“Oh oke, 5 ikat ya, sip, makasih”.

Sedangkan ketika cece yang menelepon :

“Pagi kakak cantik hehehe, hari ini telur mau berapa?”

“Ambil 3 ikat gimana kak, semalam baru ambil udah kosong kan? Laris manis berarti!”

“Oh berarti 2 dulu ya, besok-besok nambah ya hahaha”

“Ok kakak cantik, makasih”.

I can’t, aku tidak bisa. 100% lidahku akan kebelit. Itu semua dapat aku lakukan jika melalui tulisan, tidak secara spontan berbicara, aku tidak pandai dalam bercakap-cakap. Jadi setiap hari yang kulontarkan selalu sama, sapaan pagi, orderan, ucapan terima kasih. Setelah orderan selesai, saatnya membuka nota untuk orderan hari itu, selama 2 hari aku melihat cece yang membuka nota, aku hanya melihat saja, dan itu adalah moment yang paling membosankan, karena aku juga ingin melakukannya!

Aku adalah tipe orang yang belajar melalui aksi, dengan melakukan pekerjaan itu, aku lebih cepat mahir daripada duduk menjadi penonton terlebih dahulu. Minggu kedua hari senin cece masih enggan membiarkan aku membuka nota, di saat cece sedang melayani customer yang datang, di kesempatan itulah aku berinisiatif berkata bahwa aku saja yang buka nota, setelah berganti posisi (cece yang sekarang menjadi penonton), mulai keesokan harinya, akhirnya aku sudah diperbolehkan membuka nota sendiri. Membuka nota bukanlah tugas yang gampang, selain dari harga setiap pelanggan yang berbeda, cara diskon pun dibedakan. Belum lagi mengenai pembayaran yang juga harus diperhatikan, karena ada pelanggan yang membayar secara tunai, ada juga yang membayar setelah beberapa nota. Jadi memang harus ekstra teliti. Setelah nota selesai, aku juga harus mengecek apakah ada yang minta retur, jika ada juga dituliskan dan diberitahu kepada supir supaya mereka sediakan. Tidak sampai disitu saja, aku juga harus mempelajari rumus menaikkan orderan ke pick-up. Yeah, itu juga ada rumus berhitungnya. Biasanya jam 11 pagi pick-up sudah mulai membagikan telur, dan akhirnya aku bisa mengurus pekerjaan di kandang, tunggu jangan berimajinasi kalau-kalau aku pergi ke kandang ayam bak main Harvest Moon ya! Laporan dari kandang mengenai penjualan telur di sana juga merupakan pekerjaanku, aku harus rekap penjualannya dan menghitung stok. Pernjualan dari kendang biasanya quantity nya besar, orderan dari Batam, Balai, dsb. Pengirimannya biasa menggunakan kapal (oh ya, rumus menghitung biaya kapal juga harus aku kuasai). Setelah selesai merekap semua penjualan di hari sebelumnya, berlanjut ke laporan, laporan penjualan cash di kantor dan di kandang, laporan penjualan cash dan kredit langganan dan yang terakhir laporan stok telur. Itu saat aku sudah mahir dapat aku kerjakan semuanya selesai dalam waktu 1 jam pas, setelah itu break makan siang. Pekerjaan selanjutnya adalah melayani pelanggan yang membeli telur, ngomong-ngomong aku sempat belajar mengikat per-papan telur loh! Skill baru, lumayan. Untuk mengakhiri tugasku, jam 3 aku sudah mulai menghitung sisa stok telur di kantor, kemudian hal yang menurutku sulit adalah menutup penjualan, sungguh, karena adanya penjualan telur petok dan butiran, semuanya sangat susah, apalagi aku juga harus menyamakannya dengan total cash hari itu.

Minggu kedua, hari ke-tiga, cece berangkat ke Batam. Jadi aku benar-benar harus mandiri setelah baru 2x full handle sendiri. Benar-benar kacau sekali hahaha. Aku dibantu oleh kakak-kakak senior yang dulunya pernah bekerja di bagian ini, hari pertama aku terlambat pulang 15 menit, hari kedua pun demikian, untungnya di hari ketiga aku sudah mulai mahir. Benar-benar pekerjaan yang tidak gampang hahaha. Alhasil setelah belajar 2 minggu aku sudah bisa sendiri, katanya sih sudah sangat cepat bisa nya.

Setelah bekerja hampir 2 bulan, tiba-tiba pandemi ini terjadi di kota ku. Kantor ku mulai menyediakan hand sanitizer, dan aku pun sering sekali mencuci tangan karena aku yang paling sering menerima uang dari pelanggan. Tanganku sampai kekeringan karena keseringan cuci,

Waktu itu tanggal 26 maret, aku masih ingat, jam 11 pagi ketika pick-up sudah mulai membagikan orderan, aku lantas melanjutkan memilah nota-nota yang akan aku kerjakan, aku juga baru sadar mulai pilek, kukira ini karena cuaca dingin, nantinya pasti akan hilang. Ternyata sampai jam 3 aku masih terus menerus membuang ingus, sampai-sampai keranjang sampah ku sampai penuh. Aku juga sudah izin pulang lebih awal segera setelah menutup penjualan hari itu, setelah selesai, pukul 15.30 aku pulang, yeah, hanya 30 menit lebih awal.

Singkat cerita, aku ke dokter malam itu, hanya panas dalam biasa. Teman-teman kantor ada yang mulai berprasangka dan menyuruh aku istirahat saja selama 14 hari di rumah, sedangkan papa mama sudah mulai menyuruh aku untuk resign. Aku tentunya sangat tidak suka dengan keputusan itu, pekerjaanku menyenangkan, memang agak riskan, tapi aku tidak bisa apa-apa, toh pilekku masih belum sembuh.

Tanggal 27 maret sampai 1 April aku demam, puncaknya di tanggal 29 maret, aku kesulitan dalam berbicara karena suara ku berubah, aku juga kesulitan menulis dan kepala ku pusing sekali. Aku sempat melihat dokter sebanyak 2 kali lagi, tidak ada kepastian yang jelas.

Tanggal 2 April aku sudah tidak lagi demam, tidak lagi batuk, tidak lagi pilek. Tapi papa dan mama sudah memutuskan bahwa aku di rumah saja, secepatnya resign karena takut dengan kondisi saat itu. Rekan-rekan kerja ku juga tampak sedih ketika aku berkata akan resign, bos dan cece juga berkata mereka mengharapkan aku dapat negosiasi lagi dengan orang tua, tapi keputusan sudah final. Walaupun aku sangat ingin bekerja aku tidak dapat menjanjikan keamanan kepada orang tua, alhasil keputusan sudah dibuat, aku mengundurkan diri setelah bekerja tidak genap dua bulan di PT tersebut.

Selanjutnya hari-hari kuhabiskan dengan menonton serial drama dan membuat video untuk YouTube ku (oh yeah, aku memulai karir YouTube beberapa waktu yang lalu). Selain itu aku juga aktif menerima pekerjaan sampingan sebagai pengisi suara untuk suatu perusahaan di Vietnam. Sekitar pertengahan bulan April, bos dari Vietnam bermaksud untuk mengajak aku ke sana untuk bekerja sebagai Graphic Designer dan Video Editor, tentu saja aku tolak, PT di kota sendiri saja sudah tidak diperbolehkan, apalagi Vietnam? Tapi kemudian mereka membuat kesepakatan bahwa jika berminat aku bisa work from home saja, bukan dalam masa pandemi saja melainkan untuk kedepannya, tawarannya lumayan bagus, maka aku mengiyakan, toh kalau di rumah aja kenapa tidak bukan?

            Bulan lalu tanggal 1 aku sudah mulai bekerja, hari sebelumnya bos sudah memesankan aku sebuah unit PC, kemudian berlanjut ke pemasangan wifi di rumah ku. Pekerjaannya tidak sulit karena memang aku paham di bidang ini, meski terkadang lumayan sibuk, tapi ini pekerjaan yang menyenangkan dan cocok untukku. Di rumah saja, tidak kemana-mana! Sudah sebulan penuh aku bekerja di bidang ini, aku juga sempat menghabiskan dua novel, benar-benar pekerjaan yang menyenangkan haha.

            Yeap, itu saja rangkuman kehidupanku dari Januari sampai Juni sekarang, terima kasih bagi yang sudah membaca sampai di sini.


Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini :) jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~


(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)