Follow Me @fergiana.s

Saturday, November 25, 2017

Choices

November 25, 2017 5 Comments

"Kau gila Raymond, atau.. Apalah nama yang cocok untukmu"

"Maafkan aku Nicholas, sungguh maaf.."

"Maksudku ini tidak masuk akal. Kita berdua sudah berteman sejak umur 6 tahun! Dan.. apa-apaan ini... Aku dibohongi selama.. 17 tahun! Bayangkan"

"Nicho ini benar-benar darurat, sesungguhnya aku dari dulu memang berencana tidak akan memberitahunya kepada orang lain.. Tapi ayahku tiba-tiba mengenalkan aku kepada wanita itu. Apa yang harus aku lakukan? Nasib wanita itu akan sangat-sangat malang" 

"Yeah wanita itu... Ini seperti dua granat dilempar langsung kearah wajahku"

"Nicholas, aku ingin kau membantuku. Aku takut. Sangat malah. Kau sendiri tahu bahwa ayahku lebih suka anak laki-laki ketimbang perempuan"

"Wah luar biasa darimana informasi itu kau dapat?" Nicholas menggaruk-garuk rambut pirangnya kemudian menyesap bir.

"Well... Ibu kandungku. Maka dari itu aku harus jujur sekarang sebelum semuanya jauh lebih mengerikan"

"Ibu kandungmu! Wanita yang menjual mu kepada ayah kandung sendiri. Luar biasa. Kau percaya kepadanya"

Kedua orang itu duduk dalam diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Bagi keduanya situasi ini memang kurang menyenangkan.

"Aku hanya ingin semua orang senang Nic, kau yang paling tau itu"

Nicholas tidak menjawab, ia menjejalkan kentang goreng kemulutnya kemudian kembali menyesap bir. Dahi yang tadinya berkerut kini sudah tidak bersisa lagi, ia kembali mengangkat gelas birnya.

"Sesungguhnya aku lega mendengar pengakuanmu"

"Apa maksudmu? Nic, besok aku harus mengatakannya ke orangtuaku. Sebelum masalahnya menjadi semakin rumit"

"Iya, dan....?"

"Aku minta maaf... Nicholas aku mohon teramat sangat. Aku tidak punya teman lain selain kamu. Kalau saja mereka kecewa atau bahkan mengusir aku, kemana aku harus pergi? Aku juga tak suka tatapan orang lain yang mungkin illfeel dengan aku. Apalagi melihat reaksimu yang sekarang"

"Aku mengerti, hanya butuh proses Ray, Ini terlalu tiba-tiba. Kukira.. Kukira selama ini aku sedikit berbeda"

"Apa maksudmu?"

"Aku.. Aku akan mengatakannya dilain waktu"

"Yeah, simpan itu untuk sesaat bila tidak terlalu penting. Untuk saat ini aku harus berkata apa kepada mereka?"

"Satu tarikan nafas akan membuatmu lega tanpa harus tarik ulur Ray, jangan-jangan malah mereka sudah tau sedari dulu?"

"Itu mustahil..."

"Siapa tahu?"

"Aku akan menemanimu besok" Lanjutnya kemudian tersenyum.
-o0o-

Hai! Terimakasih sudah membaca sampai sini, semoga saja post ini menghibur kalian. Akhir-akhir ini aku terhibur oleh beberapa cerita yang alurnya seperti ini. Menggunakan dialog sebagai arah cerita dan tentu saja maknanya tersirat. Berikut beberapa pertanyaan~ Boleh dijawab di comment ya :D
1. Apa 'masalah' yang sedang Raymond hadapi saat ini
2. Bagaimana perasaan Nicholas didalam cerita tersebut
3. Pendapat kalian mengenai post kali ini

Sekian post kali ini, jangan lupa react, comment dan share! CIAO!

(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)

Saturday, November 18, 2017

Stay Hungry, Stay Foolish

November 18, 2017 2 Comments

Aku memiliki 3 jenis pagi hari, pertama bila aku bangun yang ku ucapkan dalam hati adalah “Good morning God, how’s your day? Today is a great day for me!” yang kedua, yang aku lakukan adalah mengecek apakah ponsel cerdas sudah dicas apa belum; yang terakhir adalah mengutuk ayam tetangga.

Aku tidak tinggal di kampung kok, daerah kota. Hanya saja banyak sekali tetangga yang memelihara ayam. Entah buat apa mungkin untuk jadi jam weker kali ya? Bayangin aja tiap jam 4 berkokok ria sampai jam 8 tiap 5 detik sekali atau 15 detik sekali. Pingin ku ubah dari simbiosis parasitisme itu menjadi simbiosis mutualisme. Toh selain bisa bangun pagi gue juga bisa makan ayam goreng buat lunch, lumayan dums? Sedang untuk si ayam bisa pensi jadi jam weker. Sangat-sangat menguntungkan bagi kedua pihak bukan!?

Nah cukup mengenai ayam tetangga, hari ini aku akan menilik salah satu kutipan dari Steve Jobs, CEO Apple Computer dan Pixar Animation Studio, yang menurut aku bisa dijadiin pegangan untuk memotivasi diri, berikut penggelannya.

Tetaplah Lapar. Tetaplah Bodoh.


Aneh saat kudengar pertama kali di mata kuliah agama beberapa saat yang lalu. “Apaan sih?” tanyaku dalam hati bingung. Setelah research sedemikian rupa ternyata pengertian kalimat itu sangat keren!

Orang lapar adalah orang yang paling mampu mensyukuri arti sesuap nasi. Orang lapar tahan banting. Orang lapar akan berusaha dengan segenap kemampuannya untuk meraih hidup yang lebih baik.
Orang Bodoh tidak punya prasangka. Orang bodoh terbuka terhadap hal-hal baru. Orang yang senantiasa merasa dirinya bodoh tidak akan pernah berhenti belajar.

Jadi, Tetaplah lapar. Tetaplah Bodoh.  Hanya sesederhana itu tampaknya dua patah kata tersebut, namun jelas maknanya sangat dalam.

Anyhow, ini adalah akhir dari post kali ini. So so sorry soalnya aku gak sempat nulis, lagi minggu UAS dan saat ini musti buat makalah buat presentasi hari rabu depan. Thank you so much buat kalian yang udah mampir! Jangan lupa react, comment, dan share ya!

See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)

Saturday, November 4, 2017

About Relationship

November 04, 2017 7 Comments

Hai! Hari ini yang ingin aku bahas adalah hal yang cukup umum, cukup biasa bahkan mendengarnya pun tidak lagi terasa asing. Pacaran, dan aku adalah jenis orang yang tidak menyetujui pacaran. Oke, terdengar kolot sekali tapi aku punya alasan tersendiri.

Kata ‘suka’ sering terdengar dari mulut manusia, entahlah itu sungguh sepenuh hati diucapkan atau hanyalah bersifat sementara. Sesungguhnya apakah kalian mengerti perasaan dari ‘suka’ itu? Atau aku akan langsung ke intinya, apakah kalian mengerti apa itu ‘pacaran’?

Untuk anak-anak zaman sekarang (lebih gaulnya kita sebut kids zaman now), sudah pandai mengucap gombal menggombar gambir soal suka-cinta. Bahkan sudah pacaran. Ini namanya gila. Yang lebih parah lagi, sebulan lalu aku membaca berita mengenai anak perempuan berumur 15 tahun (SMA kelas 1) menikah dengan anak laki-laki berumur 11 tahun (SMP kelas 1) karena yah… You-know-what-happened. Oke, ini namanya menuju akhir zaman. Tetapi tampaknya hal itu sudah tidak lagi ‘langka’ melainkan ‘biasa’, inilah yang mengakibatkan menuju akhir zaman.

Pacaran adalah proses menuju pernikahan, sedangkan sebuah pernikahan akan membuat kita membentuk sebuah keluarga. Ini bukan harvest moon! Pikiran anak-anak masih jauh dari kata dewasa, apalagi sifatnya. Bagaimana cara mereka membentuk sebuah keluarga!? Makanya tolong yang punya adik-adik dijaga, bukan melarang pacaran tapi berbagi pikiran mengenai hal ini. Anak-anak itu rasa ingin tahu nya amat besar, jika dilarang maka ia akan penasaran dan ingin coba.

Jadi kenapa aku tidak menyetujui pacaran? Alasannya aku masih belum siap, aku masih sibuk dengan dunia sendiri dan jadwalku selalu penuh. Aku bahkan merasa lebih baik langsung menikah daripada harus pacaran (tentu saja aku juga menyeleksi calonku huahaha). Aku bukan menyarankan kalian untuk langsung menikah, aku hanya mengutarakan pendapatku sendiri. Tidak baik juga tanpa proses langsung menuju akhir kan? Selain itu aku juga belum sepenuhnya dewasa, sebab dalam pacaran dibutuhkan kedewasaan. Seperti alasanku yang sebelumnya, aku belum siap dan sibuk dengan dunia sendiri. Apa yang akan kalian lakukan jika kau curhat membutuhkan perhatian sedangkan pasanganmu hanya ‘oh ya’, ‘oh’ sambil menggeluti kesibukannya? Kecewa kurasa.

Hai kids zaman now, jangan kau bangga sudah mendapat predikat pacar. Mau kasih makan apa anak orang kalau terjadi hal yang tidak diinginkan? Rumput? Tidak mungkin. Anak-anak biarlah bersifat seperti anak-anak, jangan berlagak dewasa itu mengerikan. Seumur 11 tahun aku masih sibuk main game boy atau PS2, masih sibuk nonton doraemon dihari minggu jam delapan pagi. Sedangkan anak sekarang sudah banyak yang balap-balapan motor. Aku tidak harus menjelaskan apa itu baik dan buruk bukan? Pacaran tidak akan membuat kita berlaku jahat, melainkan memberi kita pengaruh positif. Ingatlah semua saat ini yang kita dapatkan berasal dari Yang Maha Kuasa, jika pacaran itu berasal dari Dia apakah mungkin pacaran itu membuat kita jauh dari-Nya? Tidak. Maka bersikaplah baik, bersikaplah bijak, belajarlah dewasa.

Nikmatilah masa kanak-kanak kalian sebab masa itu adalah masa yang paling menyenangkan. Sebab itu hanya terjadi sekali seumur hidup kalian, bila kalian dewasa kalian akan menghadapi realiti (bukan berarti menjadi anak-anak boleh bersantai, dipersiapkan juga sedikit demi sedikit). Belajarlah dengan giat, banggakan orangtua mu, ini memang kalimat cheesy yang sering kalian dapatkan dibuku teks Bahasa Indonesia. But I truly mean it.

Sekian post kali ini, jangan lupa reactcomment dan share! CIAO~

(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)