Cover
Pertama
kali melihat penampilan buku ini, aku langsung suka banget. Ukuran 12x16.5cm
dengan ketebalan 169 halaman sangat dipegang serasa pas dan photogenic! Bagian depan buku ini tulisan
judul dikerjakan dengan hot print
berwarna emas, berkesan elegan dan cocok dengan warna dasar marun. Frame bunga
di sekeliling buku merupakan hasil dari spot
UV, di mana menjadi mengkilat. Bagian bawah ada hot print emas logo dari penerbit POP. Tampilan buku ini sangat ‘wah’
karena menggunakan jilid hardcover dengan tali, jadi tidak disertai pembatas
buku. Sebenarnya aku pribadi suka koleksi pembatas buku, mana misalkan jika
kalian ingin mengirim naskah ke penerbit ini diharuskan untuk mengirimkan
pembatas buku dari terbitan mereka. Jadi gak ada pembatas? Lumayan kecewa.
Bagian belakang cover ada label buku betuliskan
“poetry”, umur diatas 15 keatas. Tertera juga harga pulau Jawa Rp 90.000. Aku
sendiri berasal dari Kepulauan Riau, soal harga kurang tau sebab merupakan
hadiah ulang tahun. Yah harga kurang lebih lah, 100-an ribu, tapi gak jauh beda
kok sepertinya. Belinya di Gramedia Batam,
kalau misalkan ada yang tau harganya di Kepri tolong komentar di bawah ya! Kalau
tadi pagi aku cek di website gramedia lagi ada diskon 15%! Oh iya, finishingnya
cukup rapi, hanya saja karena hardcover ujung sisi ada bagian penyok.
Isi
Font
yang digunakan adalah Times New Roman, sangat nyaman dibaca. Oh iya! Bahasa
yang digunakan bahasa inggris. Aku ada sedikit kritik mengenai cetakan buku,
buku yang kudapat di halaman 147-157 miring. Sebenarnya aku tidak terlalu
memperhatikan hal tersebut, tapi karena perbedaannya cukup mencolok. Tapi toh
masih kebaca kok tulisannya.
Buku ini berisi 86 puisi tanpa ilustrasi yang
sepertinya kebanyakan orang lebih senang jika dibumbui ilustrasi. Aku pribadi
tidak begitu pemilih, dua-duanya sama saja. Malahan tanpa ilustrasi lebih
bagus, jadi bisa lebih mendalami. Buku ini dapat dibaca dalam waktu kurang dari
1 jam, dan ini adalah kali pertama aku membaca buku Helen Natasha. She keeps every words simple yet right on
kokoro. Aku pernah membaca beberapa buku puisi lain, tapi feelingnya beda ketika membaca Love,
Spelled in Poetry. Terbagi menjadi tiga fase, fase 1 yang disebut The Bubble,
fase 2 The Game, dan terakhir The Love. Kenapa aku bilang beda? Aku merasa mbak
Helena pintar banget dalam menulis 86 puisi kedalam buku ini, semua nya
berlanjut! Aku bisa memvisualisasikan setiap adegan melalui kata-katanya.
Sebenarnya
ceritanya klise banget. Jatuh cinta – patah hati – takut membuka hati – mencoba
lagi – menemukan yang tepat. Secara spesifiknya,
The bubble = jatuh cinta
The game = patah hati, takut membuka hati, mencoba
lagi
The love = menemukan yang tepat
Aku pribadi lumayan anti dengan jalan cerita seperti
itu kalau dijadikan novel. Tapi beda cerita jika konsepnya menyuruh kita membayangkan
sendiri dengan kata-kata minim! Ini jika di dalam puisi lumayan ‘baru’ (atau
sebenarnya sudah banyak ya tipe seperti ini? Hanya aku saja yang tidak tahu,
kalau kalian tahu boleh komentar di bawah). Meski sebenarnya tidak ada yang
spesial tapi lumayan seru untuk dinikmati di sore hari atau bahkan sebelum
tidur. Bagian serunya terletak pada bagaimana cara mba Helena mengasah imajinasi
kita dengan mengvisualisasikan potongan-potongan puisi ini.
Buku
ini cocok banget dibaca buat kalian yang lagi pengen baca buku ringan dan tidak
begitu tebal alias cepat habis, soalnya selain page turners buku ini sangat mudah dimengerti, kosa kata yang
digunakan amat sederhana. Romantis banget? Kadarnya tidak terlalu sweet, masih lumayan mainstream, but overall menurut aku sih oke-oke aja, sesuaikan dengan suasana
hati saja saat baca. Oops, kelupaan, buku ini tidak cocok untuk orang yang baru
patah hati, bisa-bisa baper kalian atau malah digigit bukunya. Karena feel yang didapat dari kata-katanya memang
se-‘realistis’ itu.
Sejauh
ini aku yakin bakal sering ngulang baca buku ini, tidak seperti beberapa buku
lain yang hanya dibaca sekali kemudian berakhir di pojok lemari buku. Jujur
saja setelah selesai baca aku ada sedikit keinginan untuk langsung membaca
ulang lagi, meski mudah dipahami dan kelihatannya sederhana, rangkaian kata demi
kata itu pasti sulit! Tidak bisa membayangkan sebanyak apa mba Helena menekan
tombol backspace sehingga tercipta
karya ini.
Hm.. kayaknya lumayan mahal ya harga kisaran 90-an
ribu… Hardcover, photogenic, simple? Worth to buy kalau menurut aku, atau
bisa juga ditambahin dulu ke wishlist
hehe. Kalau kalian?
Buku ini kuberi 3.8/5 bintang.
About
Book
Judul : Love, Spelled in Poetry
Penulis : Helena Natasha
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Cetakan : Pertama, Februari 2019
Editor : Katrine Gabby Kusuma
Design and Layout : Teguh Tri Erdyan
ISBN : 978-602-481-098-6
-o0o-
End for this book review! Bagi kalian yang ingin membaca resensi buku lainnya bisa dicari di kolom pencarian dengan mengetikkan kata "Resensi" atau "Review". Psst! Ada buku yang mungkin kalian ingin baca tapi takut tidak bagus? Kalian bisa komentar di bawah, akan kuusahakan untuk membaca dan review!
Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini :) jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)
that gigit buku tho
ReplyDelete