Follow Me @fergiana.s

Saturday, June 29, 2019

Standar Perilaku Ciptaan Manusia di Bawah Alam Sadar

June 29, 2019 0 Comments


            Bertengkar, biasanya dimulai dari hal-hal kecil seperti, “Hei ini tempat dudukku, aku tadi ke toilet sebentar”, “Biarkan saja dia, dia tak pantas kau sesali”, “Kau menginjak kakiku terlebih dulu”, dan lain sebagainya. Orang-orang yang bertengkar terkadang terdengar lucu dan sewaktu-waktu mengerikan. Kata-kata itu tidak hanya untuk memberi tahu bahwa orang itu kesal tapi juga untuk mengacu bahwa suatu perilaku yang di luar batasan ‘standar’ yang mereka ciptakan sendiri.

            Batasan standar yang dimaksud adalah tindak-tanduk seseorang dalam melakukan sesuatu, meskipun tentunya setiap orang berbeda. Tetapi umumnya orang merasa bahwa hal tersebut sangat wajar dan pastinya setiap orang tau tanpa diberi tahu (sampai disini kalian paham maksudku kah?).

Bertengkar adalah ketika mereka sedang mencoba menjelaskan bahwa orang lain salah dan mereka benar. Sebenarnya benar dan salah secara perilaku itu ada peraturannya atau tidak sih? Apakah sebelumnya sudah ada kesepakatan yang sudah dibuat? Kalau dalam permainan sepak bola ada kartu kuning dan merah yang menunjukkan bahwa kita melakukan pelanggaran.

Kalau menurut pendapat aku sendiri, seseorang bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah jika sebelumnya sudah terdapat kesepakatan antara dua pihak dan disepakati bersama.

            Seringkali seseorang berjanji bahwa dia tidak akan melakukan ‘kesalahan’ itu lagi, dilain waktu orang itu akan berkata bahwa hari ini pengecualian karena adanya halangan tertentu, atau hal ini tidak berlaku untuk janji tersebut. Pada akhirnya mereka semua memasang standar perilaku yang tidak mereka patuhi sendiri. Semua orang melakukannya seolah-olah hal-hal yang mereka anggap sepatutnya orang lain tau tapi mereka sendiri juga tidak patuh.

            Sejauh ini orang-orang sepakat bahwa orang yang egois itu tidak disukai, tapi beda halnya jika mereka egois di area tertentu seperti di area keluarga mereka, teman baik, senior, dsb. Orang-orang juga bertentangan mengenai baiknya memiliki satu atau lebih dari satu istri, tapi mereka semua sepakat kalau seseorang tidak boleh memiliki semua orang yang ia sukai.

            Aneh memang kalau dipikir-pikir, tapi semua hal tersebut memang sudah melekat dan tidak dapat dihindari. Kalau kalian tidak pasti dan ragu lebih baik jangan menjanjikan suatu hal, kalau hanya hal kecil tidak perlu bertengkar, sudahi saja.

Jangan lihat suatu masalah sebagai ancaman dan musuh, mengenai siapa yang benar dan siapa yang salah, itu semua tidak menyelesaikan masalah. Belajar saja untuk melihat perspektif lain dan menganggap bahwa itu semua adalah pelajaran, tidak perlu saling berdebat, saling memahami lebih damai bukan?
           


Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini :) jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~

(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)