Bertengkar, biasanya dimulai dari hal-hal kecil seperti,
“Hei ini tempat dudukku, aku tadi ke toilet sebentar”, “Biarkan saja dia, dia
tak pantas kau sesali”, “Kau menginjak kakiku terlebih dulu”, dan lain
sebagainya. Orang-orang yang bertengkar terkadang terdengar lucu dan
sewaktu-waktu mengerikan. Kata-kata itu tidak hanya untuk memberi tahu bahwa
orang itu kesal tapi juga untuk mengacu bahwa suatu perilaku yang di luar
batasan ‘standar’ yang mereka ciptakan sendiri.
Batasan standar yang dimaksud adalah tindak-tanduk
seseorang dalam melakukan sesuatu, meskipun tentunya setiap orang berbeda.
Tetapi umumnya orang merasa bahwa hal tersebut sangat wajar dan pastinya setiap
orang tau tanpa diberi tahu (sampai disini kalian paham maksudku kah?).
Bertengkar adalah
ketika mereka sedang mencoba menjelaskan bahwa orang lain salah dan mereka
benar. Sebenarnya benar dan salah secara perilaku itu ada peraturannya atau
tidak sih? Apakah sebelumnya sudah ada kesepakatan yang sudah dibuat? Kalau
dalam permainan sepak bola ada kartu kuning dan merah yang menunjukkan bahwa
kita melakukan pelanggaran.
Kalau menurut
pendapat aku sendiri, seseorang bisa menentukan mana yang benar dan mana yang
salah jika sebelumnya sudah terdapat kesepakatan antara dua pihak dan
disepakati bersama.
Seringkali seseorang berjanji bahwa dia tidak akan
melakukan ‘kesalahan’ itu lagi, dilain waktu orang itu akan berkata bahwa hari
ini pengecualian karena adanya halangan tertentu, atau hal ini tidak berlaku
untuk janji tersebut. Pada akhirnya mereka semua memasang standar perilaku yang
tidak mereka patuhi sendiri. Semua orang melakukannya seolah-olah hal-hal yang
mereka anggap sepatutnya orang lain tau tapi mereka sendiri juga tidak patuh.
Sejauh ini orang-orang sepakat bahwa orang yang egois itu
tidak disukai, tapi beda halnya jika mereka egois di area tertentu seperti di
area keluarga mereka, teman baik, senior, dsb. Orang-orang juga bertentangan
mengenai baiknya memiliki satu atau lebih dari satu istri, tapi mereka semua
sepakat kalau seseorang tidak boleh memiliki semua orang yang ia sukai.
Aneh memang kalau dipikir-pikir, tapi semua hal tersebut
memang sudah melekat dan tidak dapat dihindari. Kalau kalian tidak pasti dan
ragu lebih baik jangan menjanjikan suatu hal, kalau hanya hal kecil tidak perlu
bertengkar, sudahi saja.
Jangan lihat suatu
masalah sebagai ancaman dan musuh, mengenai siapa yang benar dan siapa yang
salah, itu semua tidak menyelesaikan masalah. Belajar saja untuk melihat
perspektif lain dan menganggap bahwa itu semua adalah pelajaran, tidak perlu
saling berdebat, saling memahami lebih damai bukan?
Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini :) jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)