Follow Me @fergiana.s

Saturday, September 23, 2017

The Blue Sport Shoes


Hari itu aku bangun lebih pagi dari biasanya. Tidak langsung bangun aku malah berkali-kali mengerjap-ngerjapkan mata (kata orang cara tersebut ampuh untuk kita yang tak ingin terperangkap kantuk). Jam masih menunjukkan pukul 5, mama terlebih dahulu bersiap-siap cuci muka dan gosok gigi sedangkan aku masih memeluk erat guling. Sekitar lima belas menit mama membangunkan aku menyuruh bersiap-siap secepat mungkin karena bisa jadi matahari sudah keburu menyapa sebelum kami sempat jalan santai. Dengan malas aku duduk dan mengusap-ngusap kepalaku sendiri. Tiba-tiba aku merasakan hawa dingin menusuk kulit-kulit ku sampai ke tulang-tulangnya. Mama menarik selimutku!

Akhirnya dengan susah payah aku melepaskan diriku dari pelukan maut tempat tidurku yang amat nyaman. Dengan langkah lunglai aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka kemudian beralih ke wastafel untuk gosok gigi. Setelah itu aku langsung mengganti piyamaku dengan setelan kaos nyaman dan celana training. Hari ini aku akan jalan santai dengan mama.

Jeritan pintu yang pelan terdengar ketika aku menutupnya (aku takut bila aku membantingnya nanti para tetangga terbangun). Dengan sigap aku meyerahkan kunci rumah kepada mama yang kemudian disimpannya didalam jok motor kemudian kami pun berangkat menuju tugu pensil.

Hawa pagi hari memang sangat sejuk dan nyaman karena masih jarang adanya transportasi berkeliaran. Sesekali kami bertukar dialog hingga akhirnya kami sampai pada tujuan kami. Kami memarkirkan motor di samping penjual kaki lima yang kemudian menyuruh agar kami tidak mengunci stang (nantinya ada penjual siomay yang biasanya berjualan tepat di tempat kami parkir). Kami mengiyakan kemudian berjalan masuk gerbang sambil menenteng jaket kami masing-masing.

Rupa-rupanya area tersebut begitu ramai, dan kebanyakan dari mereka masih anak-anak (sekitar umur 8 tahunan) sedang asyik memainkan ayunan ataupun permainan lainnya. Aku dan mama berjalan tanpa arah tujuan, kami bercakap-cakap riang dan aku terkadang berhenti bila ada kucing yang kami lewati (yep, aku foto mereka!). Jika kalian berkunjung ke kota Tanjungpinang dan sempat mampir ke tugu pensil kalian dapat menemukan banyak sekali kucing! Aku menemukan sekitar 7-8 kucing meski diantara mereka aku tidak sempat foto karena sibuk mengeong memanggilnya.



Jam menunjukkan pukul 6.30 kami pun beralih lokasi ke sekitar rumah sakit angkatan laut (disana merupakan salah satu spot favorit masyarakat untuk jogging). Selesai parkir kami berjalan santai sambil sesekali melirik-lirik pemandangan yang kami lewati. Tiba didekat tikungan mama menyuruh aku memperhatikan seorang laki-laki yang berjalan tak jauh didepan kami. Sepatu yang dikenakan lelaki itu berwarna biru terang mirip sekali dengan sepatu sport yang baru saja ia belikan untuk abang aku.

Lelaki itu kian berjalan dan tak tampak lagi karena belok pas ditikungan. Kami yang berjalan sekitar 5 meter pun masih sibuk membicarakan kemiripan tersebut. Begitu kami sampai di tikungan tersebut kami sengaja menoleh kearah dimana laki-laki tadi berbelok tetapi kemudian tidak ada satupun sosok tertampak. Lorong itu penuh sekali dengan dedaun-daunan dan tidak ada tanda-tanda aktivitas apapun selain angin sejuk pagi itu. Kami sungguh penasaran bercampur kaget saat itu, jelas-jelas tadinya lelaki itu berbelok kesini tidak sampai 1 menit berlalu sosok itu tidak ada lagi. Jalanan lurus itu dapat kita lihat dengan jelas dari ujung ke ujung dan tidak mungkin seseorang dapat menghilang begitu saja. Meskipun berlari kami yakin sekali pasti akan tampak juga sosok tersebut sebab jarak kami memang tidak terpaut jauh.


Kami berjalan dalam kesunyian sekitar 1 menit dan barulah kami berdua heboh membicarakan apa yang sebenarnya terjadi!? Yah karena kami amat penasaran saat kami sampai tempat parkiran kami menelusuri jalanan tadi (kami tidak berjalan kearah tadi karena ingin berjalan lebih lama dengan memutar lebih jauh). Jalanan tersebut sama sekali tidak ada belokan, tidak ada celah dan memang hanya lurus. Sungguh mengkhawatirkan sekali, apakah yang tadi itu manusia atau apalah itu. Kami sepakat untuk tidak terlalu memikirkannya dan pada akhirnya jalan santai kami berakhir menjadi sebuah misteri.

-o0o-

Haiii~ Minggu lalu sat-note libur. Maaf banget ya, padahal gua udah nulis sebuah cerpen tapi ga gua post. Kenapa? Masih terasa kurang pas! Jadi saat ini cerpen tersebut masih dalam tahap revisi huehue. Anyhow, gimana pendapat kalian mengenai The Blue Sport Shoes? Itu pengalaman aku pas dihari minggu kemarin loh! (tanggal 17 kemarin). Memang agak ngeri ya hehe.. Nah gua ada beberapa pertanyaan nih, silah dijawab! :D

1.       Pendapat kalian mengenai pengalamanku diatas
2.       Kalau misalkan kalian berada di posisi aku saat itu, kalian reaksinya gimana?
3.       Tebakan kalian mengenai lelaki yang hilang itu! (yang unik boleh haha)

Jangan lupa react, comment, dan share! See you guys on the next post.
CIAO~


5 comments:

  1. Replies
    1. 1 ada kalanya kita tidak perlu memikirkan hal yang tidak perlu kita ketahui
      2 mikir terus mungkin, tapi ga bakal tau kenapa
      3 mungkin ditutup pohon? atau ada rumah/tempat lain yang bisa dimasuki?

      Delete
  2. Gausah sibuk2 meong fer, tangkep aja pake pokeball xD
    Mungkin dia kebelet pipis terus ngumpet di semak-semak 😂

    ReplyDelete
  3. 1. Menarik
    2. Kaget, trus kepikiran
    3. I dunno, elunya aja yg rabun kali salah liat wkwkwk

    ReplyDelete
  4. 1. bagus2
    2. yg jelas histeris bgt, apalagi bertiga sm emak lu 😂😂
    3. mungkin dia emang mau krjain kalen, anak mamak yg selalu histeris dikagetin emg rada lucu 😂
    tp yah dipikir2 itu msi 7guek, kjadian gituan suda biasa 🙄

    ReplyDelete