Follow Me @fergiana.s

Saturday, January 31, 2015

Tradisi Penduduk Baruppu

Hai hai haiii. Maaf mingu lalu gue nggak post sama sekali. Gue ga ada inspirasi untuk ngetik, sama dengan malam ini. Masi belum ada inspirasi buat ngetik. Tapi gue ada pembahasan seru nan mistis. Dan bagi para pembaca sekalian yang mungkin ngeri sama tengkorak saya harap tidak lanjut membaca hehe.

Nah, gue yakin kalian yang lagi baca ini pasti familliar banget sama yang namanya zombie atau bisa disebut juga the walking dead. Yep yep, mayat/orang yang sudah mati tapi hidup kembali! Tapi yang ingin gue bahas sekarang bukan tentang zombie. Tapi tentang sebuah tradisi unik yang ada di masyarakat Sulawesi Selatan, di Tanah Toraja. Tradisi apasih? Tradisi yang dilakuin tiap tahun sebelum panen. Yaitu mengganti pakaian mayat leluhur. Mayat? iya mayat. Tradisi ini dinamakan dengan Ma'nene. Ritual ini biasa nya dilakukan oleh penduduk Baruppu di pendalaman Toraja Utara.






Jadi ritual Ma'Nene ini diterapkan oleh penduduk Baruppu tiga tahun sekali, masyarakat yang bermukim di sekitar pegunungan Sesean, menggelar prosesi adat mengganti pakaian jasad leluhurnya yang disemayamkan di dalam peti tempat pekuburan Patane. Prosesi adat ini disebut Ma'nene.
Ritual Ma'nene atau mengganti pakaian mayat sebutan masyarakat Toraja, diawali dengan berkunjung ke lokasi pekuburan leluhur mereka yang dinamakan Patane di Desa atau Lembang Paton, Kecamatan Sariale. Di Patene, mayat moyang (leluhur) mereka yang telah berumur ratusan tahun tersimpan dalam keadaan utuh, karena sebelumnya diberi bahan pengawet.
Prosesi Ma'nene dilakukan pihak keluarga dengan membersihkan mayat leluhur yang telah berusia ratusan tahun, dengan melepas pakaian lama yang digunakan.Lalu seluruh badan mayat dibersihkan dengan menggunakan kuwas. Setelah itu, jenazah tersebut kemudian dipakaikan dengan pakaian baru. Bagi mayat pria memakai jas lengkap dengan stelan dasi hingga kaca mata.

disisir~

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga

Sebelum membuka pintu kuburan Patane dan mengangkat peti mayat untuk di bersihkan, tetua adat dengan sebutan Ne' Tomina Lumba, terlebih dahulu membacakan doa dalam Bahasa Toraja kuno, memohon izin kepada leluhur agar masyarakat mendapat rahmat keberkahan setiap musim tanam hingga panen berlimpah.
Ne'tomina merupakan gelar adat yang diberikan kepada tetua kampung, dimana artinya adalah orang yang dituakan juga imam atau pendeta. Pieter Rayub, tokoh masyarakat Lembang Poton yang juga keluarga pelaksana ritual Ma'nene menuturkan, prosesi adat Ma' nene sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Waktu pelaksanaannya berdasarkan kesepakatan bersama keluaarga dan tetua adat melalui musyawarah desa.
Selama prosesi tersebut, sebagian kaum lelaki membentuk lingkaran menyanyikan lagu dan tarian yang melambangkan kesedihan. Lagu dan gerak tarian tersebut guna untuk menyemangati para keluarga yang ditinggalkan.
Lebih lanjut, tradisi Ma’ Nene erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Baruppu bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Sehingga tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.
Phew... post kali ini tak semua gue ketik sendiri. Gue baca-baca di sini http://www.dailymail.co.uk/http://www.tribunnews.com/  Oke capek banget gue ngetik.... Udahan yaa. see ya next week :3

No comments:

Post a Comment