Follow Me @fergiana.s

Saturday, July 29, 2017

From Death To Life (Part 3)

Malam guys, kembali lagi ke post paling akhir untuk judul yang sama. Since post terakhir gua hari ke dua gua gantungin, hari ini gua turunin hari kedua-hari ketiga. Bagi yang baru pertama kali baca post ini gua sarankan baca dulu yang pertama disini dan yang kedua disini.
(Post ini berbau konten kristiani) Enjoy!



DAY 2 (Lanjutan)

Selesai Service 2 kami skip acara team building sebab waktunya sudah terlewatkan dan langsung menuju acara yang sudah ditunggu-tunggu oleh kami yaitu... lunch! Kami kembali dulu ke villa kami masing-masing yang tentunya memaksa kami mendaki gunung terlebih dahulu. Aku, Gio, Vanvan, Ida, Glory berjalan ala kereta api baris-berbaris dengan ditemani suara Gio yang menyemangati gua supaya gak duduk ditengah jalan (thanks! :D). Ketika kami sampai sudah tampak 1 kardus makanan yang dibawakan oleh ce Lauren, selain makanan ada juga kacang merah yang tampak sedap untuk kami nikmati, yah hanya tampaknya saja sebab ternyata tidak dingin! Dengan kecewa Ida memasukkannya keatas freezer. Iya freezer, mungkin dia tidak sabaran yak... Padahal kami berencana akan menyantapnya malam ini.

Kami mengobrol santai sambil sesekali menyuapkan makanan kemulut kami, Vanvan tidak makan bersama kami karena ia bersama kelompoknya berencana akan langsung latihan untuk talent show mereka. Jam 12.30 telah tiba dan Glory sudah mulai bersiap-siap untuk berkumpul latihan dengan kelompoknya sedangkan gua dan Ida masih duduk-duduk masabodoh sebab penat kami belum hilang. Ce Lauren dan Gio tentu saja santai sekali sebab tempat kelompok mereka berkumpul adalah di villa kami dan kelompok mereka masih belum tampak batang hidungnya. Sekitar jam 12.45 Ida dan gua bergegas turun lagi menuju meeting room untuk membahas talent show.

Sungguh berkah yang warbiyasah siang itu. Terik matahari tersiram langsung ke kulit kami, keringat menetes dan lelah yang tidak dapat kuutarakan hingga akhirnya kami sampai di meeting room yang ber-AC. Sudah tampak Nadya, ko Jerry, ko Nilson, Bryan, dan Dominic yang tampak sibuk. Nadya sibuk memikirkan plot alur cerita dan membahasnya dengan ko Jerry dan ko Nilson. Sela-sela pembicaraan gua memotong masuk kemudian Ida dan ko Nilson segera berlatih instrumen. Karena buntu alur cerita maka gue menawarkan untuk melanjutkan plot alur cerita kami. Pada saat itu ada sedikit konflik mengenai peran, dimana Dominic tidak bersedia untuk memainkan peran yang kami pilih untuknya dan dia... Ngambek. Kami berusaha maksimal agar adik kecil kami mood-nya pulih namun segalanya sia-sia. Dengan lucunya ia berkata "Kasih aku waktu 5 menit untuk tenangin diri". WOOOTTT itu adek kok imut kali yak, bahasanya ituloh hahaha.

Tepat saat Dominic berkata demikian panitia sudah menyuruh kami berkumpul di pantai untuk games hari ini. Kami bergegas kepantai terlebih dahulu meninggalkan Dominic dan panitia yang berusaha mengikuti permintaannya. Jarak dari meeting room ke pantai tidaklah dekat kawan! Kami menyusuri jalan yang cukup panjang dan tiba sekitar 7-8 menit kemudian. Gua tidak bergeming dari tempat karena masih sibuk membuat naskah untuk drama kami malam ini sambil menunggu kelompok lain yang belum sampai.

Selesai menulis naskah dan di approve anggota maka gua melepas penat duduk disamping Ida dan kemudian terpaksa berdiri lagi sebab semua kelompok sudah lengkap. Panitia sibuk memberi arahan agar kami segera berbaris di tempat yang mereka tunjuk. Dengan gesit gua langsung memilih spot yang terkena bayangan pohon kelapa (biar gak panas-panasan). Games pertama akan segera dimulai segera setelah panitia memberi petunjuk.

Games pertama kami membutuhkan tujuh anggota untuk menyelesaikannya, konsep permainan seperti lomba estafet dimana menyerahkan stick agar pemain selanjutnya dapat melanjutkan misi, di mana games ini dibagi menjadi 5 bagian. Pada tahap pertama satu orang pemain harus berputar pada tempat yang disediakan sebanyak 8 kali kemudian berlari ke pos kedua mengantarkan tongkat. Pos kedua adalah permainan yang cukup familiar yaitu loncat karung yang juga membutuhkan 1 orang pemain, ketiga adalah meniup balon yang sudah berisi tepung dan kedua pemain harus membawa balon tersebut ke pos dimana teman lainnya yang sedang menunggu untuk menyelesaikan misi berikutnya (cara membawa boleh menggunakan sisi samping badan atau jidat), pos keempat adalah pemain harus berjalan dengan kaki yang dikalungkan oleh kain cukup rapat kemudian mengantarkan segelas air ke pos berikut dan pos terakhir yang membutuhkan 2 orang dimana air yang sudah diantarkan akan disiram kedalam baskom kemudian pemain harus berlari membawa baskom dengan cara piggyback hug (yang naik keatas bawa baskom yang gendong... ya lari dong!) dan tentu saja harus berhati-hati sebab air tersebut masuk penilaian.

Urutan pemain kami adalah:
1. Ida
2. Dominic
3. Gua dan Nadya
4. Ko Nilson
5. Bryan dan Ko Jerry

Sebelum games dimulai gua mulai bingung siapa yang bakal niup balon. Lah soalnya gua trauma dulu pernah niup terus meledak kan makanya gak pernah mau lagi niup-niup gituan. Nadya juga demikian, takut meledak juga. Alhasil sebelum mulai kami coba-coba niup terlebih dahulu, gua yang pertama coba dan sangat sangat sangat sulit bahkan kembung sedikitpun tidak... Begitu juga dengan Nadya. Setelah beberapa kali kami mencoba ternyata balon kami memang bermasalah sebab ada lubang kecil dibawah. Setelah diganti dengan balon yang baru hasilnya tetap nihil. Memang gak berbakat niup balon guanya.... Panitia sudah mendesak agar games dapat dimulai, sebelumnya kami mendengar kelompok lain berteriak kalau balon harus ditarik supaya lebih muda ditiup.

Games dimulai saat panitia meneriakkan start, Ida yang jangkung dengan gesit nan lihai berputar mengelilingi tongkat sebanyak delapan kali kemudian langkah kakinya lebar ia berlari menyerahkan tongkat kepada Dominic kecil. Dominic dengan imutnya meloncat-loncat berusaha semaksimal mungkin untuk mengantarkan paket kami yang disambut oleh Nadya. Gua yang trauma akan meledak ini meniup teramat kuat dan balon kami tetap tak bergeming... (itu sedih banget tau). Nadya yang api didalam dirinya tersulut langsung menyerahkan tongkat dan kemudian menyambar balon kemudian menarik dan meniup nya. Puji Tuhan balon ungu kami akhirnya membuncit juga, Nadya yang awalnya berkata tidak bisa mengikat balon malah terlihat jari-jari lentik miliknya menari-nari mengikat (bakat alami tuh). Kami bersorak riang kemudian menggunakan jidat kami mengantar ke tempat dimana ko Nilson berada. Ko Nilson kemudian mengambil tongkat dan mengalungi kakinya dengan kain kemudian berjalan setengah berlarian menuju pos berikutya dan menuangkan air kedalam baskom yang sudah dipegang oleh ko Jerry.

Dengan sigap Bryan meloncat keatas punggung ko Jerry kemudian menyerahkan baskom dan segera melesat ke pos pertama dimana Ida melakukan aksinya, touchdown berakhir dengan amat menegangkan dimana ko Jerry nekat menjatuhkan diri, mencondongkan badan sehingga Bryan dapat meletakkan baskom ketempat finish. Kami semua tersenyum puas sebab kami benar-benar berusaha dan menikmati games ini dengan menempati posisi kedua.

Setelah menyelesaikan games pertama kami duduk-duduk sejenak dipinggiran menyaksikan kelompok lain yang sedang berusaha menyelesaikan bagian mereka. Ternyata ronde kali ini mereka ulang sebab salah seorang pemain merasa tidak cukup lelah (sebenarnya gua lupa kenapa ulang gituloh). Akhirnya segera setelah mereka selesai langsung saja panitia menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk games selanjutnya. Kali ini kelompok kami tidak langsung bermain melainkan kelompok lain dahulu, games kali ini cukup mengerikan. Kami harus duduk berbaris di atas bulir-bulir pasir indah nan panas di siang itu kemudian masing-masing memegang wadah kosong. Kenapa mengerikan? Barisan pertama dari kami yang menghadap kearah laut harus berlari menujunya kemudian menyendok air dan kemudian mengoper air dari kotak tsb dengan cara membelakangi. Nah biar gak bingung mari gua gambarkan saja.



No. 1 akan berlari kemudian duduk lagi membelakangi terus air bakalan dioper dari atas kepala, bila tidak hati-hati hal yang warbiyasah akan terjadi. Basah. Soooo, setelah oper mengoper pemain terakhir harus memasukkan air ke drum belakang dengan cara yang sama kemudian pemain yang diposisi terakhir langsung berlari lagi ke laut menyendok air; kemudian semua anggota harus mundur sebab posisi kelima kini menjadi pertama. Begitu seterusnya sampai waktu kami habis.

Urutan kami dari paling pertama adalah Bryan, gua Nadya, ko Jerry, Ida, ko Nilson. Begitu permainan dimulai  horor pun tiba, Bryan berlarian dengan amat cepat kemudian kembali dan menghempaskan dirinya ketempat awal dan bersiap-siap untuk mengoper air asin tersebut. Gua yang panik banget langsung menghentikan aksinya.

"STOP STOP BELUM KENA MANGKOK GUA!!" Teriak gua panik sebab moncong mulut mangkok Bryan sepertinya sangat tertarik untuk menyiram muka gua. Gua bergegas menempelkan wadah gua ke wadah Bryan dan berteriak "GO". Setelah beberapa kali air asin tersebut transit akhirnya sampai juga ke drum tujuan, sontak ko Nilson langsung lari tergesa-gesa kearah laut. Begitu seterusnya sampai akhirnya gua yang berlari untuk menyendok air. Sesampainya gua di pinggiran air gua langsung mengambil air dengan ukuran yang lumayan banyak. Bergegas ingin kembali ke kawanan, sendal gua malah tertahan dan melayang kearah laut. Panik menyerang gua yang ogah basah demi sendal ajaib rela basah dan memasangkannya kembali kemudian menyusuli kawan-kawan.

Games berakhir tanpa kami ketahui hasilnya (atau kemungkinan gua lupa bahaha). Games terakhir akhirnya diumumkan. Yaitu tarik tambang. Kelompok kami lagi-lagi tidak mendapat giliran pertama, syukurlah sebab gua udah kewalahan; sendal gua hampir di culik Nyi Roro Kidul. Gua duduk dipinggiran menyaksikan tarik tambang sambil sesekali menyeruput aqua. Team Joy sangat bersemangat dan heboh sekali saat pertandingan tersebut, buktinya salah seorang pemain berteriak mengancam tidak ada makan malam jika mereka tidak tarik. Horror sekali bahahah (tentu saja itu cuma lelucon yaaa). Setelah menyaksikan beberapa kali pertandingan, akhirnya tiba juga saatnya untuk tim Love bermain. Kami merapat sebentar untuk sedikit 'meeting' kecil-kecilan untuk strategi nanti yang gua iya-iyakan entah apalah itu yang penting gua berusaha.

Sebelum mengambil posisi masing-masing, mendadak ko Nilson muntah dipinggiran. Entahlah penyebab sebenarnya apa, sebab yang ditanya nyengir lebar kemudian berkata "biar nanti kalah ada alasan". Yasudahlah. Di posisi paling depan adalah ko Jerry berlanjut ke Bryan, Ida, gua, Nadya dan terakhir ko Nilson. Begitu bersorak mulai hal yang mengganaskan berlangsung. Entah tali atau apaan yang gua tarik rasa-rasanya sama sekali tidak beranjak dari posisi.

"1..2..3.. TARIK!" Seru kami bersamaan kemudian Ida hilang keseimbangan dan jatuh. Bagai diterpa badai kami kehilangan keseimbangan dan kemudian tersusul gue juga jatuh dan langsung bangkit berdiri lagi.



"1..2..3.. TARIIK!!" Seru kami berkali-kali sambil menarik tali pada hitungan ketiga dan sedikit demi sedikit sudah tampak pergerakannya.

"1..2..3.. TARIKK!!" Dengan tenaga yang sama kami kerahkankan, kali ini pergerakan tali semakin cepat dan mulus. Kami bersorak sorai ketika mengetahui ternyata kami menang.


Dengan terbata-bata gue melangkah kemudian mengibas-ngibaskan kaki bak kucing mau pup (gua sih maunya bersihin kaki dari pasir yak). Gua berjalan mengambil aqua kemudian duduk di samping Ida yang juga sedang minum. Entahlah, gue gak peduli kotor lagi toh sudah kotor sejak game pertama dan kedua :')

Setelah istirahat tidak lebih dari 10 menit kami harus bersiap-siap lagi untuk ronde kedua. Nadya berkata sudah tidak kuat dan kami menyuruhnya untuk beristirahat. Gua mah ikut aja toh jarang-jarang kan gua main ginian, hitung-hitung buat keringat sehat (gue seringnya keringat kepanasan). Nah di ronde ini ko Nilson tidak muntah lagi. Kami tetap menggunakan formasi yang sama hanya saja tempat Nadya dikosongkan. Dengan semangat yang sama kami berteriak dan sisi lain juga tak kalah semangatnya (malah mereka berapi-api matanya tuh wahaha).

Pada tarikan yang kedua, Ida jatuh lagi. Kali ini ia tidak langsung naik melainkan berputaran dipasir 1x kemudian baru berusaha bangkit berdiri. Kami kalah untuk ronde kedua, meski begitu kami tak tampak kecewa. Toh kami juga udah berusaha kok. Kami semua sudah bersiap-siap untuk bubar dan gua berhenti melihat tangan gua yang lecek sedikit. Gua bergegas mencari panitia bagian kesehatan kemudian c Lauren yang bukan dari panitia langsung berinisiatif mencuci kemudian meneteskan betadine ke luka kecik tersebut. Agak lebay sebab koko gua kayaknya lebih panik dari gua sendiri, dia nekan tangan gua terus. Yasudahlah, soalnya kalau gua kenapa-kenapa dia kena marah mama jadi dia merasa bertanggung jawab gitu mungkin yak.

Segera setelah gua diobati gua dan ce Lauren beserta yang lainnya bergegas kembali ke villa kami masing-masing. Well.. IT'S DINNER! Guahahha, sesampainya gua di villa seperti biasa makanan sudah diambilkan. Kali ini ada bende spesial banget yaitu sup kacang merah; yah hanya sayangnya tidak dingin maka dari itu kami belajar dari pepatah "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian". Kami memasukkan kacang merah tersebut kedalam kulkas kemudian menghabiskan makanan kami. Setelah makan kami berbincang-bincang ringan sebentar dan kemudian gua mandi bersiap-siap untuk latihan drama malam ini.

Selesai mandi gua melihat ce Lauren tampak sedang sibuk mencari botol plastik. Yah gua baru tau ce Lauren minat jadi karang guni jadi gua juga ikut membantu. Dengan semangat gua mengelilingi villa kami dari kamar A-C, ruang tamu kemudian akhirnya menyerahkan semua botol kepada ce Lauren yang tampak kaget karena banyak banget yang gua kumpulin (jangan-jangan berbakat jadi karang guni yak guanya).

Ternyata aksi dari ce Lauren ini punya tujuan yang sangat mulia yaitu membuat teh untuk kami semua! Tidak perlu disuru gua dengan semangat '45 membantunya. Botol yang dikumpulkan itu nantinya akan kami gunakan sebagai pengganti gelas. Tak lama kemudian salah seorang tetangga mengadakan kunjungan mendadak dan memberikan info terkini yang sangat membantu. Ternyata didalam termos ada sejumlah air yang tidak kami ketahui! selain itu ada juga gelas-gelas di lemari-lemari. Dengan cepat kami meyaring info tersebut gua langsung mencuci tea pot beserta gelas-gelas sedangkan ce Lauren memecahkan es batu dan memasukkan serbuk teh kedalam ceret. Gua ga sempat banti sampai selesai, karena kelompok gua udah pada ngumpul untuk latihan. Alhasil gua pamit duluan kemudian bersama Ida mencari kelompok kami yang berlokasi tak jauh dari villa kami (palingan cuma 20 meter kurang).

Nah kira-kira script drama kami seperti ini :

Bryan adalah seorang anak yang kaya akan harta, namun sifatnya sangat buruk. Katakan segala hal apa saja yang buruk pasti semuanya sering dilakukannya. Suatu malam, Byran ditelepon temannya Nilson untuk clubbing bersama seperti biasa. Nilson kali ini tidak hanya sendirian, ia bersama seorang perempuan bernama Ida yang konon adalah drug dealer paling terkenal di dunia hitam.

Sesampainya mereka di club mereka mulai minum-minum dan menikmati segala hal duniawi yang tidak kekal. Waktu berlalu cukup lama sampai Bryan merasa 'puas', ia meminta untuk pulang terlebih dahulu. Sesampainya Bryan dirumah ia tertunduk dan memejamkan mata, kosong & hampa.. Itulah yang ia rasakan. Tak lama kemudian terdengar pula suara ketokan pintu dari luar rumah. Berdecak kesal ia berteriak menanyakan identitas orang tersebut. Ternyata orang itu adalah Nadya dan adiknya tetangga Bryan sekaligus teman masa kecilnya. Kedatangan mereka ini bertujuan untuk mengajak Bryan pergi ke gereja. Awalnya Bryan sangat-sangat keras kepala, namun di lubuk hati terdalam batinnya sangat rindu dengan gereja. Bryan memang kristen namun hanya untuk KTP saja, tapi malam ini dia heran kenapa tumbuh rasa rindu dan adanya keinginan untuk mengenal Tuhan.

Yah, karena dia adalah anak yang kepo maka ia pun mengiyakan tawaran Nadya. Mereka bertiga berjalan kegereja yang tak jauh dari rumah mereka. Bryan duduk dipaling belakang, ia masih merasa aneh dengan rindu yang melanda dalam dirinya. Semuanya menjadi berbeda ketika Bryan mendengar akhir khotbah.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anakn-nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Ia berlutut dan menangis tersedu-sedu. Ia baru saja menyadari bahwa bertapa besar kasih Allah kepada-Nya. Malam itu juga ia meminta maaf sebesar-besarnya kepada Tuhan atas segala keburukannya.

*ending kemudian kami semua menyanyikan lagu 'Jadikanlah aku seperti yang Kau ingini' bagian reff*

"Nah jadi Nadya latihannya udah gimana?" Tanya gua ketika melihat Nadya sedang membaca menghayati naskah.

"Coba kamu Fer yang baca" Kata Nadya kemudian menyuruh ko Nilson agar segera memainkan gitar. Sebenarnya gua bingung, mau disuruh apaan gituloh. Gak ngeh :D

Mereka menyanyikan Reff akhir lagu kemudian gua mulai membacakan script. Baru 2 kalimat terlontar mereka semua berhenti dan menatap gua. Lah emangnya gua salah baca yak pikir gua kebingungan.

"Tuh kan dia cocok! Suaranya cocok" Kata Nadya kepada ko Nilson
"Yaudah kalian tukaran peran aja yah, Fergi Narator terus Nadya jadi teman masa kecil Bryan"

Well, sebenarnya gua sih oke-oke aja yang penting cepat selesai dan semuanya setuju. Karena pembagian peran sudah jelas kami langsung latihan per-scene. Dari langit biru terang sampai kami harus memakai flash dari hp akhirnya kami selesai juga ber-role play ria. Kami hanya berlatih sekali saja dan udah pede banget (tim Love gituloh!). Melihat waktu latihan sudah hampir habis kami bergegas menuju meeting room dan memulai service terakhir di camp ini.

SERVICE 3

Malam ini brother Isaac khotbah mengenai salah satu cerita alkitab yang merupakan favorit gua! Yaitu Goliat menantang tentara Israel (1 Samuel 17). Brother Isaac membelah area duduk kami menjadi 2 sisi. 1 sisi Filistin dan 1 lagi sisi Israel.
"Jadi yang disebelah sini adalah Filistin, kalian adalah orang jahatnya! Menggeramlah kalian!" Katanya kemudian sisi kiri kami orang-orang pada menggeram.

"Dan kalian adalah Israel! Orang baik, say Hi!"
"HAIIIIIII~" Sorak kami ceria.

"Filistin!"
"RAWRRRRRRR"
"Israel!"
"HAIIIIIIII~"

Begitu terus sampai 3x kali kemudian brother Isaac meminta perwakilan 1 orang bagian Filistin sebagai Goliath dan 1 lagi dari Israel sebagai Daud.

"Goliat ini tinggi sekali! Dia memakai ketopong tembaga pada kepalanya, baju zirah tembaga miliknya bersisik dan sama halnya juga penutup kaki dan lembing tembaga di bahunya. Ia juga memiliki sebuah tombak yang mata besinya teramat berat. Ia berjalan dengan sombong dan seseorang membawa perisai di depannya."

"Selama 40 hari Goliat berada didepan barisan para israel. Dia menantang orang Israel siapa saja diantara mereka yang mau melawannya sebagai ganti yang menang akan menjadi tuan dari bangsa sang pemenang. Tiap hari! Pagi dan siang! Bangsa Israel sangat ketakutan dan tidak berani maju satupun."

Bro Isaac memegang bahu christopher (dia jadi si Daud) kemudian berkata,
"Ini adalah Daud, dia ini penggembala domba. Suatu saat Daud disuruh mamanya untuk mengantarkan makanan ke perkemahan tempat dimana abang-abangnya ikut berperang didekat perbatasan. Saat mengantar dia mendengar isu-isu Goliat yang sedang mencemooh seperti yang sering dilakukannya"

"Marahlah si Daud ini, dia marah karena Goliat menghina anak-anak Allah. Ia berkeinginan untuk melawan Goliat. Maka dia ingin mengajukan dirinya sendiri, abangnya tidak setuju, orang-orang lainnya juga demikian. Demikian juga Saul raja dari Israel juga berkata bahwa Daud tidak mungkin menang melawan orang Filistin itu".

"Tetapi Daud tidak patah semangat, malah ia berkata demikian; Bahwa ia adalah penggembala domba, bila suatu saat ada beruang atau singa yang akan menerkam kawanan dombanya maka ia akan mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari ancamnya. Dan bila ia berdiri menyerang Daud maka ia akan menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya"

"Melihat keberanian dari Daud, sang raja pun menyetujuinya, 'Pergilah! TUHAN menyertai engkau.' Katanya kepada Daud kemudian dikenakannyalah baju zirah pada Daud, ketopong tembaga di kepalanya dan mengikatkan pedang di luar baju perangnya. Tetapi Daud tidak terbiasa dengan perlengkapan perang yang disediakan Saul. Ia tidak dapat berjalan memakainya kemudian ditanggalkanlah semuanya itu."

"Nah, maka Daud mengambil tongkat ditangannya, diambilnya juga batu dari sungai dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya tak lupa juga membawa umban di tangannya (umban itu sejenis senjata sederhana yang dulu digunakan untuk berburu dengan menggunakan batu sebagai amunisi, yep thanks wiki)."

"Kemudian pergilah Daud menghadapi orang Filistin itu. Goliat menghampiri Daud yang berada didepannya, dihinalah Daud olehnya, 'Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?' Katanya mencemooh kemudian menantangnya lagi 'Hadapilah aku! Maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang di padang'."

"Daud tidak berkutik, malah ia berkata seperti ini (THIS IS MY FAV PART!) 'You come against me with sword and spear and javelin, but I come against you in the name of the Lord Almighty, the God of the armies of Israel, whom you have defied This day the Lord will deliver you into my hand, and I will strike you down and cut off your head. And I will give the dead bodies of the host of the Philistines this day to the birds of the air and to the wild beasts of the earth, that all the earth may know that there is a God in Israel,and that all this assembly may know that the Lord saves not with sword and spear. For the battle is the Lord's, and he will give you into our hand.”
 (1 samuel 17:45-47)

"Baru saja Goliat melangkah maju, Daud langsung berlari kebarisan musuh untuk menemuinya; diambilnya pula batu dari dalam kantungnya kemudian diumbannya, maka terbenamlah batu di dahi orang Filistin itu. Goliat tumbang dengan mukanya ke tanah. Daud menang tanpa pedang ditangan".

"Dari cerita ini aku ingin mengajarkan beberapa hal kepada kalian. Nah sebelumnya thankyou buat pemeran-pemeran didepan, boleh duduk kalian hehe" Sahut bro Isaac kemudian mereka duduk.

"Jadi kita dapat mengumpamakan bahwa Goliat ini adalah setan. Setan selalu dan selalu saja berusaha mencari celah-celah kecil untuk membuat dosa diantara kita, that's why choose your truth. Stay firm in God. Kalian lihat Daud, dia di cemooh, diremehkan sama keluarga, teman dan bangsanya. Dan ketika musuhnya juga mencemooh, apa yang dia katakan? 'Aku mendatangi engkau dalam nama Tuhan semesta alam' That's a powerful words with a truth!"

"Hal yang lain adalah, jangan pernah melupakan kemenangan-kemenangan dalam hidup kamu! Ketika bisikan setan mengingatkan kamu akan kegagalan-kegagalan kamu tidak usah sedih! Ingatlah segala kemenangan yang pernah kamu alami"

"Sekali lagi adalah stay firm in the name of Jesus, apapun yang terjadi di hidup kalian masa ini masa lampau Tuhan Yesus selalu menyertai kamu. Apapun yang kamu lakukan dan terjadi itu semua jalan yang diberikanNya untuk kamu. Kamu ada masalah? Sebesar apakah masalah kamu?

"Aku ingin mengingatkan kalian satu hal, don't measure the size of your problem, but measure the size of God. Tuhan juga sudah berjanji bahwa ia tidak akan pernah memberikan cobaan yang melebihi kekuatanmu, Ia akan memberimu jalan keluar terhadap masalah mu itu! 1 Korintus 10:13"

"Semalam aku berdoa kepada Bapa, aku meminta agar ia menjawab menggunakan 'bahasa' (Indonesia yak) dan sungguh suatu kata yang warbiyasah."

"Kata ini terus diulang-ulang saat aku menyembahnya, yaitu 'barapa'. Dan tadi pagi aku bertemu dengan om google untuk menanyakan arti dari kata tersebut. Ternyata bukan 'barapa' melainkan 'berapa', how many"

"Aku tau aku sendiri, Hoshi dan Alex sudah melewati batasan untuk Tuhan. Dan semalam Tuhan menanyakan kepada kalian, how many of you will cross the line for Him?"

"Aku tidak akan menyuruh kalian mengangkat tangan, tapi coba kalian berdiri dan mundur kebelakang"

Maka kami semua segera bangkit kemudian berbaris-baris tak beraturan dibelakang. Brother Isaac seolah-olah sedang menggambar suatu batasan panjang dimana kami di luarnya sedangkan ia berada di luar batasan tersebut.

"Malam ini kita akan menjawab pertanyaanNya, kita akan memuji dan menyembah Tuhan. Dan bilamana diantara kalian yang mau melintasi batasan ini maka majulah! Dan bagi kalian yang belum mampu jangan berkecil hati, tetaplah berkembang didalam nama Tuhan"

Katanya kemudian para singer sudah bersiap-siap bernyanyi. Begitu aku menutup mata aku merinding hebat, aku sendiri bertanya-tanya, will i? Entah suara dari mana yang langsung membuatku terdorong maju kemudian berlutut. "What are you waiting for?".

Malam itu gua menangis dan tertawa sendiri saat menyembah Tuhan. We had a great conversation, He answered my prayers and even lead me until now. Aku menanyakan mengenai apa yang harus aku lakukan dengan tulisan-tulisan ku? Ia menuntun aku untuk menulis sebuah buku dan bahkan memberikanku sebuah judul melalui ayat ini 'Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuaasa' (Wahyu 1:8). Dan meski sampai sekarang aku masih bingung tentang apa yang harus aku tuliskan dan bagaimana cara memulai buku 'My Aplha and Omega' tapi aku sudah ada titik-titik penting dan gambaran di otak gua yang siap dituangkan. Aku tahu Tuhan pasti selalu menyertai kita semua dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. That's why i know understand by the meaning of 'stay firm in the name of Jesus'. So, thankyou banget sih untuk bro Isaac soalnya dia adalah salah seorang sosok penting di hidup gua soalnya melalui dia tangan Tuhan bekerja dalam memenangkan kami semua di camp ini dan untuk selama-lamanya kami akan setia!

-o0o-

Selesai service 3 kemudian adalah sesi yang cukup deg-degan untuk kami semua. Yaitu acara talent show! Ohooooo... Aku berdoa supaya tidak menjadi yang pertama dan yeah kami urutan kedua! Ketika giliran kami tiba gugup tidak melanda gua seperti biasanya (gua gugup tuh pas udah selesai tampil biasanya, memang aneh wahahaha). Semua berjalan cukup mulus meski ada beberapa kali jeda tapi yah we can overcome it.









Segera setelah semua kelompok selesai para juri mulai bergumul untuk memberikan nilai. Selagi menunggu kami diberikan tontonan live stand up comedy DAN! Bro Isaac nyanyi lagu mandarin! Huehuhehehe sekilas info bro Isaac bakal ikut the voice Malaysia loh! Dan ini adalah kesempatan rare huahaha. Bro Isaac menyanyikan versi inggris terlebih dahulu barulah versi mandarinnya. Jujur gua ga terlalu fokus karena gua ngerekam pas dia nyanyi tapi tak usah gua kasih tau mah kalian pasti udah tau kalau suaranya keren banget kan!?



Waktu singkat berlalu dan puji Tuhan tim kami mendapat urutan ke lima! Kami puas dengan hasil yang kami dapatkan sebab menyenangkan sekali berkumpul bersama, mengenal satu sama lain dan berjuang bersama! I had a lot of fun.









Selesai sesi foto-foto kami berencana untuk kembali ke villa masing-masing. Gua masing stay di sana sebab masih sibuk foto bareng koko gua dan teman-teman lain. Disisi lainnya Glory juga sedang sibuk mencari fipper hitam miliknya. Orang-orang sudah mulai meninggalkan meeting room dan pulang ke villa masing-masing. Hanya panitia dan beberapa orang masih setia tak kunjung pergi dari luar ruangan meeting. Glory juga belum menemukan fippernya, dia terlihat agak kesal dan seperti ingin nangis (ini serius Glor, wajahmu mengatakan segalanya).



Jam menunjukkan pukul 11.20 dan akhirnya jawaban kami mengetahui dimana keberadaan fipper Glory, tetangga villa kami salah seorang salah mengenakannya dan untungnya tak jauh dari villa kami sendiri. Segera setelah mengetahui kabar gembira tersebut kami bergegas menuju villa kami masing-masing dan Glory bersilahturami sekejap ke tetangga untuk mengambil fippernya sedangkan gua terlebih dahulu kembali ke villa (ini entah siapa aja, gua moto-moto biar bisa jadi bukti waktu gituloh).




Malam itu cukup panas dan seperti biasa di villa A6 (Asix) tidak menepati jadwal tidur kami muahahaha. Kami mengeluarkan semangka dan soup kacang merah dari kulkas!



Tidak lama kemudian Glory kembali dengan senyuman indah diwajahnya kemudian ikut bergabung. Kami bercanda ria di ruang tengah sambil mengupas jeruk yang dibawakan dari villa A1 oleh Vanvan. Kami berbicara mengenai apa saja yang terlintas dikepala kami dan sesekali ada raut wajah sedih sebab besok kami harus berpisah. Rasanya terlalu singkat sekali camp ini dan tentu saja sangat mengena di hati kami masing-masing.

Entah apa saja yang kami bicarakan, yang jelas foto ini diambil pada jam 1.19 dimana gua dan Glory siap-siap bobo dan memulai acara sikat gigi plus cuci muka. Kami mengucapkan selamat malam kemudian tepar di kasur masing-masing.



Keesokan harinya kami bangun jam 7 kemudian mengantri mandi. Selesai mandi gua meminjam hair dryer ce Lauren kemudian sibuk mengeringkannya. Setelah semua selesai melakukan aktivitas pagi kami turun ke restoran dan makan!!



Yep! Bubur lagi muahaha.... Selesai breakfast kami kembali berkumpul di meeting room lagi untuk ibadah dan testimony session! Ce Lauren yang pertama kali maju kemudian ko Jerry, setelah itu ko Petra berlanjut ke Vanvan dan yang terakhir ko Jackson. Setelah itu kami menutup acara kami dengan berlanjut ke sesi foto-foto!



Selesai foto-foto ria kami untuk terakhir kalinya mendaki gunung untuk kembali ke villa masing-masing untuk packing. Sesampainya di villa kami mengeluarkan teh dari kulkas dan minum-minum seger bersama.













Akhirnya juga youth camp ini berakhir! Thanks banget buat kenangan-kenangan, temen-temen baru, dan kamu yang membaca ini sampai akhir. Jujur saja selama gua menulis ini semua cukup berat karena banyak sekali godaan-godaan, but thanks God selesai juga! Mohon maaf juga bila ada typo ataupun susunan foto yang mungkin agak gimana gitu yak haha.

I hope you guys enjoy it! Jangan lupa react, komen dan share yah! See you guys on the next post! (minggu depan gua bakalan kasih tau alasan mengapa post minggu lalu gua tunda.
CIAO~

8 comments:

  1. next post topiknya apa *ga sabar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ditunggu dong! Mantengin terus yak waahahahaaa

      Delete
  2. Amazing,waiting for the next post

    ReplyDelete
  3. Interesting bgt acara nya, cuma penasaran bagian akhir. Mendaki gunungnya setinggi apa ya? Setara dengan tinggi gunung puncak jaya? 😂 kuat yaa kakinya :p
    Lanjut ke next partnya! 👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Puncak Jaya toh dimana!? wkwkwkwk. untuk topik ini udah berakhir toh, thank you udah ngikutin sampai sini.

      Delete