"Jl.Pasar Ikan Lr.IV no 1"
"Kota manaaaa"
"Oohh, Tanjungpinang"
"Mana tuh? Tinggal nya di pelosok ya??"
"Ur.... Kepulauan Riau"
"Wih, jauh ya!"
Itulah percakapan gue dengan teman dunia maya gue ketika ditanya tempat gue tinggal. Kenapa sih ya, Kepulauan Riau lebih terkenal dari Tanjungpinang? Padahal ibukotanya kan Tanjungpinang. Hmm, mungkin kota tempat kelahiran ku ini memang gak terkenal ya #nusuk
Tanjung Pinang, nama tersebut diambil dari nama pohon pinang. Konon dahulu di sekitar pantai di kota ini banyak ditumbuhi pohon Pinang, dan se simple itulah nama kota ini menjadi Tanjung Pinang. Gue jadi bingung dah, kalau misal banyak ditanam ubi singkong (misalnya aja ya. Masa di pantai ada ubi singkong) jangan-jangan nama kota ini Pulau Ubi dan Singkong dah? Well, topik pembahasan ini gue akan membahas apa aja yang ada di dalam kota ini.
Di part 1 gue akan bahas yang paling terkenal disini. Yaitu:Pantai Trikora.
Kata orang asing yang ke sini, pantai kami itu cantik (katanya). Menurut gue sih ya, biasa aja haha. Habisnya kalau keluar negeri gue gapernah ke pantai nya, jadi ga bisa bandingin gitulooh. Last time gue pergi ke trikora adalah bulan Juni lalu. Sebenarnya gue lupa kapan, tapi gue nge cek date taken di foto hahaha. Nah karena gue ada foto dari awal perjalanan gue post aja ya hueheuehue.
Dalam mobil gue motonya sambil nunggang nungging. Jiah hasilnya miring-miring :|
Aduh bocor banget dalam mobil --
rumah di pinggir-pinggir jalan sekitar pantai
hampir sampai!
dan akhirnya ketemu kerang besar dan moto
sama abang gue, aih white balance gangguan, makanya gue lebih hitam gitu kan :v
Bersama mama foto di atas bebatuan
Terlihat pendek di foto ini..
Lokasi bebatuan tempat kami foto-foto
Tempat gue berdiri dan inilah pandangan depannya
Di sekitar pantai ada segumpul kelapa yang siap di jual! Yang gue pegang ada isinya loh!
Gue yang terlihat autis sambil memegang tongkat dan hormat gajelas. Namun tetap gue post sebab kata temen terlihat lucu haha
Nah jadi setelah kalian melihat foto-foto (yang kebanyakan wajah manusia berkacamata) apa pendapat kalian mengenai pantai kami? Apakah benar cantik? Atau biasa-biasa saja? Hmm, mau bagaimana pun kita harus menghargai alam kita ini bukan? Gue salut sama Tuhan. Dia bisa menciptakan bumi yang besar ini dalam sekejap mata dan semuanya terbuat dengan amat detail. Andaikan Tuhan adalah seniman, gue ga tau apa yang terjadi kalau Tuhan adalah seniman.
Last, gue pengin minta maaf ke kalian semua. Post kali ini sangatlah pendek dan isinya kebayakan foto. Minggu ini UTS, gue capek ngerjain tugas, belajar, main game /lah/. Tapi ditengah kesibukan itu gue sempatkan diri untuk mengetik ini berulang-ulang. Kok berulang-ulang? Well, inilah kota ku Tanjungpinang. Gerimis sedikit PLN berbaik hati memadamkan lampu. Alhasil gue buru-buru nutup laptop lupa save. Sehabis itu kalimat akhir setelah foto ini juga diketik ulang. Entah kenapa koneksi internet gue lagi labil. Udah save udah publish. Setelah di cek, astaga kok hilang!??
Karena mata gue kantung mata hitamnya udah kambuh, gue ingin baring-baring deh. Sampai sini saja kawan! See ya!
Walaupun singkat post nya tapi ceritanya fresh :)
ReplyDeleteSyukur deh haha
Deletekeren kampung halamanya lebih keren mama kamu
ReplyDelete#SalahFokus
kerenan sendal jepit swallow ku jiahahaha
Delete