Hai! Selamat datang di post ke-100 ku.
Sudah sekian lama aku tidak menjejakkan
tulisan di sini. Semenjak masuk 2020, keadaan semakin kacau, tapi aku tidak
sedang membicarakan tentang dunia, melainkan tentang kehidupanku sendiri. Mungkin
kalian tidak tau, tapi banyak sekali moment penting yang terjadi di 2020
ini, dan rata-rata membuat aku hampir diabetes, kemanisan. Hahahaha (tawa
garing).
Kalau
keadaan dunia ‘normal’ seperti dulu, harusnya aku sudah wisuda bulan April
kemarin. Tapi ah sudahlah, yang penting aku sudah mengakhiri hubungan dengan
skripsi. Hubungan yang menurut ku menarik, karena aku tidak pernah punya
perasaan ingin mengakhiri suatu hubungan secepat ini, revisi demi revisi aku
kerjakan dan akhirnya saat ini, aku sudah bukan lagi seorang mahasiswa.
Postingan
kali ini, aku akan merangkum kekosongan yang ada di blog ini, lumayan panjang,
tapi tidak mengapa, ini supaya suatu saat di masa depan nanti, aku bisa
mengingat tahun ini, tahun perubahan dari belasan menjadi puluhan di
akhirannya. Semoga kalian betah membacanya.
Bulan Januari tahun ini, aku sempat
melamar pekerjaan di sebuah PT. Di kota ku ini, PT tersebut termasuk besar,
yang dijalankan adalah usaha penjualan ayam dan telur. Ayam-ayam di restoran,
toko kue, supermarket, dsb mengambil ayam dan telur di PT tersebut.
Kalau dilihat dari sejarah pekerjaan dan pendidikanku memang sangat
membingungkan ya haha. Aku pernah bekerja di studio foto, graphic designer,
admin di toko sprei, dan Januari lalu admin di PT tersebut. Sedangkan saat SMK,
aku mengambil jurusan Multimedia, dan sekarang adalah lulusan S.Kom.
Kenapa aku tidak melamar sebagai Programmer
misalnya? Atau mungkin Graphic Designer, biar tidak melenceng terlalu
jauh. Jujur saja aku tidak pandai berurusan dengan bahasa pemrograman, aku juga
tidak percaya diri di bidang itu. Bagaimana dengan design? Secara
kasarnya, pekerjaan ini tidak terlalu dihargai di kota tempat aku tinggal,
realistis saja, kita bekerja utamanya karena ingin mencari pendapatan sendiri,
berlatih mandiri, dan kedua baru soal pengalaman (aku tidak tahu bagaimana
pandangan kalian mengenai ini, tapi itu tadi adalah pendapat ku).
Teman-teman ku yang lain sudah
bekerja saat masih kuliah dulu, aku pun sebenarnya juga sama, tapi karena
kesehatanku yang kurang baik saat itu dan sudah memasuki semester untuk KP
(Kerja Praktek), dengan dukungan orang tua, aku mengundurkan diri dan fokus
kuliah sambil coba-coba buka usaha online sendiri. Itu berlangsung 1-2
tahun? Aku lupa hehe.
Baiklah, paragraf tadi melenceng ya,
maaf, tapi aku ingin cerita juga soal itu hehe. Singkatnya setelah bekerja 1
tahun sebagai Graphic Designer dan kemduian merintis usaha online
sendiri selama kurang lebih 1-2 tahun, aku akhirnya memutuskan untuk mencari
pekerjaan lagi, lantaran sudah akan pensiun dari jabatan mahasiswa.
Aku sempat melamar lagi sebagai Graphic
Designer di suatu CV. Setelah selesai interview dan uji kelincahan
saat desain, aku segera diterima. Setelah membicarakan hari libur dan gaji, aku
merasa tidak terlalu cocok. Utamanya, jarak dari rumah ke kantor lumayan jauh, dan
kalau dihitung secara kasar, aku bukannya semakin makmur, malahan harus
mengeluarkan tabungan lagi jika menambahkan biaya makan dan minyak. Kedua
orangtua pun tidak menghendaki, malamnya aku mengirim pesan, mengabari
kalau-kalau aku kurang cocok, disertai permohonan maaf juga tentunya.
Akhir Januari temanku mengirimkan
sebuah lowongan pekerjaan di group chat. Karena memang waktu itu aku
sedang serius mencari kerja, aku tanya beberapa detail dan kemudian setelah
menghubungi contact person, aku dipanggil untuk interview
besoknya. Jabatan yang dibutuhkan saat itu adalah Admin, dan yang akan aku handle
adalah bagian telur. Tawaran itu sangat menarik, dan aku terima.
Awalnya
aku merasa lucu karena ditempatkan sebagai admin telur, hari ketiga aku kerja,
aku sengaja mengenakan kaos Gudetama (yeah, memang aku jahil ya). Paragraf
selanjutnya, aku akan menceritakan secara singkat mengenai pekerjaan ku,
lumayan panjang, take your time.
Hari
pertama, aku disuruh belajar dulu program yang mereka gunakan dan mempelajari
bagian ayam terlebih dahulu. Menyusun nota penjualan, memasuki penjualan,
mengurus produksi per-kandang, dsb, ada banyak sekali pekerjaannya. Di
sela-sela itu aku juga belajar menghitung stok telur, dan berkomunikasi dengan
pelanggan lewat telepon.
Menurut
aku pribadi, itu adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan, karena selain
pekerjaannya menarik, itu juga adalah pertama kalinya aku memiliki teman baru,
saling berkomunikasi diluar lingkaran pertemananku yang kecil (yeah,
kakak-kakak di sana baik sekali. Pekerjaan lama ku tidak butuh komunikasi,
hanya duduk 8 jam di depan komputer, mencoret list pekerjaan dikertas jika
sudah selesai dikerjakan, membosankan).
Hari ke-empat aku sudah mulai menelepon
langganan telur, satu persatu sesuai dengan jadwal mereka. Ini agak sulit
untukku, aku tidak terbiasa mendengar suara pelanggan dan butuh konsentrasi
penuh, bos (sebut saja cece di sini), mengingatkan aku berkali-kali untuk
bersikap sopan dan manis saat menelepon pelanggan (yang mana ini merupakan
pekerjaan yang PALING SULIT), seperti basa-basi supaya mereka senang. Hm, sulit
sekali, aku tidak terlalu pandai bicara dengan orang yang baru kukenal apalagi
basa-basi. Yang selalu kukatakan saat menelepon adalah :
“Selamat
pagi! Hari ini mau pesan telur?”
“Oh
oke, 5 ikat ya, sip, makasih”.
Sedangkan
ketika cece yang menelepon :
“Pagi
kakak cantik hehehe, hari ini telur mau berapa?”
“Ambil
3 ikat gimana kak, semalam baru ambil udah kosong kan? Laris manis berarti!”
“Oh
berarti 2 dulu ya, besok-besok nambah ya hahaha”
“Ok
kakak cantik, makasih”.
I can’t, aku tidak bisa. 100% lidahku akan kebelit. Itu semua
dapat aku lakukan jika melalui tulisan, tidak secara spontan berbicara, aku
tidak pandai dalam bercakap-cakap. Jadi setiap hari yang kulontarkan selalu
sama, sapaan pagi, orderan, ucapan terima kasih. Setelah orderan selesai,
saatnya membuka nota untuk orderan hari itu, selama 2 hari aku melihat cece
yang membuka nota, aku hanya melihat saja, dan itu adalah moment yang
paling membosankan, karena aku juga ingin melakukannya!
Aku
adalah tipe orang yang belajar melalui aksi, dengan melakukan pekerjaan itu,
aku lebih cepat mahir daripada duduk menjadi penonton terlebih dahulu. Minggu
kedua hari senin cece masih enggan membiarkan aku membuka nota, di saat cece
sedang melayani customer yang datang, di kesempatan itulah aku
berinisiatif berkata bahwa aku saja yang buka nota, setelah berganti posisi
(cece yang sekarang menjadi penonton), mulai keesokan harinya, akhirnya aku
sudah diperbolehkan membuka nota sendiri. Membuka nota bukanlah tugas yang
gampang, selain dari harga setiap pelanggan yang berbeda, cara diskon pun
dibedakan. Belum lagi mengenai pembayaran yang juga harus diperhatikan, karena
ada pelanggan yang membayar secara tunai, ada juga yang membayar setelah
beberapa nota. Jadi memang harus ekstra teliti. Setelah nota selesai, aku juga
harus mengecek apakah ada yang minta retur, jika ada juga dituliskan dan
diberitahu kepada supir supaya mereka sediakan. Tidak sampai disitu saja, aku
juga harus mempelajari rumus menaikkan orderan ke pick-up. Yeah, itu
juga ada rumus berhitungnya. Biasanya jam 11 pagi pick-up sudah mulai
membagikan telur, dan akhirnya aku bisa mengurus pekerjaan di kandang, tunggu
jangan berimajinasi kalau-kalau aku pergi ke kandang ayam bak main Harvest
Moon ya! Laporan dari kandang mengenai penjualan telur di sana juga
merupakan pekerjaanku, aku harus rekap penjualannya dan menghitung stok.
Pernjualan dari kendang biasanya quantity nya besar, orderan dari Batam,
Balai, dsb. Pengirimannya biasa menggunakan kapal (oh ya, rumus menghitung
biaya kapal juga harus aku kuasai). Setelah selesai merekap semua penjualan di
hari sebelumnya, berlanjut ke laporan, laporan penjualan cash di kantor dan di
kandang, laporan penjualan cash dan kredit langganan dan yang terakhir laporan
stok telur. Itu saat aku sudah mahir dapat aku kerjakan semuanya selesai dalam
waktu 1 jam pas, setelah itu break makan siang. Pekerjaan selanjutnya
adalah melayani pelanggan yang membeli telur, ngomong-ngomong aku sempat
belajar mengikat per-papan telur loh! Skill baru, lumayan. Untuk
mengakhiri tugasku, jam 3 aku sudah mulai menghitung sisa stok telur di kantor,
kemudian hal yang menurutku sulit adalah menutup penjualan, sungguh, karena
adanya penjualan telur petok dan butiran, semuanya sangat susah, apalagi aku
juga harus menyamakannya dengan total cash hari itu.
Minggu
kedua, hari ke-tiga, cece berangkat ke Batam. Jadi aku benar-benar harus
mandiri setelah baru 2x full handle sendiri. Benar-benar kacau sekali
hahaha. Aku dibantu oleh kakak-kakak senior yang dulunya pernah bekerja di
bagian ini, hari pertama aku terlambat pulang 15 menit, hari kedua pun
demikian, untungnya di hari ketiga aku sudah mulai mahir. Benar-benar pekerjaan
yang tidak gampang hahaha. Alhasil setelah belajar 2 minggu aku sudah bisa
sendiri, katanya sih sudah sangat cepat bisa nya.
Setelah
bekerja hampir 2 bulan, tiba-tiba pandemi ini terjadi di kota ku. Kantor ku
mulai menyediakan hand sanitizer, dan aku pun sering sekali mencuci
tangan karena aku yang paling sering menerima uang dari pelanggan. Tanganku
sampai kekeringan karena keseringan cuci,
Waktu
itu tanggal 26 maret, aku masih ingat, jam 11 pagi ketika pick-up sudah
mulai membagikan orderan, aku lantas melanjutkan memilah nota-nota yang akan
aku kerjakan, aku juga baru sadar mulai pilek, kukira ini karena cuaca dingin,
nantinya pasti akan hilang. Ternyata sampai jam 3 aku masih terus menerus membuang
ingus, sampai-sampai keranjang sampah ku sampai penuh. Aku juga sudah izin
pulang lebih awal segera setelah menutup penjualan hari itu, setelah selesai,
pukul 15.30 aku pulang, yeah, hanya 30 menit lebih awal.
Singkat
cerita, aku ke dokter malam itu, hanya panas dalam biasa. Teman-teman kantor
ada yang mulai berprasangka dan menyuruh aku istirahat saja selama 14 hari di
rumah, sedangkan papa mama sudah mulai menyuruh aku untuk resign. Aku
tentunya sangat tidak suka dengan keputusan itu, pekerjaanku menyenangkan,
memang agak riskan, tapi aku tidak bisa apa-apa, toh pilekku masih belum
sembuh.
Tanggal
27 maret sampai 1 April aku demam, puncaknya di tanggal 29 maret, aku kesulitan
dalam berbicara karena suara ku berubah, aku juga kesulitan menulis dan kepala
ku pusing sekali. Aku sempat melihat dokter sebanyak 2 kali lagi, tidak ada
kepastian yang jelas.
Tanggal
2 April aku sudah tidak lagi demam, tidak lagi batuk, tidak lagi pilek. Tapi
papa dan mama sudah memutuskan bahwa aku di rumah saja, secepatnya resign
karena takut dengan kondisi saat itu. Rekan-rekan kerja ku juga tampak sedih
ketika aku berkata akan resign, bos dan cece juga berkata mereka
mengharapkan aku dapat negosiasi lagi dengan orang tua, tapi keputusan sudah
final. Walaupun aku sangat ingin bekerja aku tidak dapat menjanjikan keamanan
kepada orang tua, alhasil keputusan sudah dibuat, aku mengundurkan diri setelah
bekerja tidak genap dua bulan di PT tersebut.
Selanjutnya
hari-hari kuhabiskan dengan menonton serial drama dan membuat video untuk
YouTube ku (oh yeah, aku memulai karir YouTube beberapa waktu yang
lalu). Selain itu aku juga aktif menerima pekerjaan sampingan sebagai pengisi
suara untuk suatu perusahaan di Vietnam. Sekitar pertengahan bulan April, bos
dari Vietnam bermaksud untuk mengajak aku ke sana untuk bekerja sebagai Graphic
Designer dan Video Editor, tentu saja aku tolak, PT di kota sendiri
saja sudah tidak diperbolehkan, apalagi Vietnam? Tapi kemudian mereka membuat
kesepakatan bahwa jika berminat aku bisa work from home saja, bukan
dalam masa pandemi saja melainkan untuk kedepannya, tawarannya lumayan bagus, maka
aku mengiyakan, toh kalau di rumah aja kenapa tidak bukan?
Bulan lalu tanggal 1 aku sudah mulai
bekerja, hari sebelumnya bos sudah memesankan aku sebuah unit PC, kemudian
berlanjut ke pemasangan wifi di rumah ku. Pekerjaannya tidak sulit karena
memang aku paham di bidang ini, meski terkadang lumayan sibuk, tapi ini
pekerjaan yang menyenangkan dan cocok untukku. Di rumah saja, tidak
kemana-mana! Sudah sebulan penuh aku bekerja di bidang ini, aku juga sempat
menghabiskan dua novel, benar-benar pekerjaan yang menyenangkan haha.
Yeap, itu saja rangkuman kehidupanku
dari Januari sampai Juni sekarang, terima kasih bagi yang sudah membaca sampai
di sini.
Di akhir paragraph ke 2 : "aku sudah bukan lagi mahasiswa"
ReplyDeleteHmm... Jadi sebelumnya kamu mahasiswa yah? Bukan mahasiswi? :(