Follow Me @fergiana.s

Saturday, November 3, 2018

A Magic Spell



Saat aku dibonceng beberapa waktu yang lalu, temanku bertanya apakah berat badan aku berrtambah. Aku jawab iya, karena memang begitu. Maklum, makan-tidur-repeat. Yang menjadi pokok pembahasan kali ini adalah, bagaimana perasaan orang jika ditanya hal seperti itu? Yah, berat badan kan pertanyaan yang lumayan sensitif untuk perempuan (orang kurus juga sih). Aku pun sebenarnya kurang senang ditanya mengenai hal itu, jikalau berat aku sedang ringan, hanya senang kalau sedang berat (bahkan aku akan menyebar tentang kenaikan berat badan aku ke orang-orang dekat). Di post kali ini aku ingin mengajari kalian sebuah mantra.

Sebelumnya, ada pertanyaan. Sopan tidak sih tanya hal-hal yang sensitif? Sensitif itu seperti apa?

 Kalau menurut aku, hal yang ada kaitannya dengan diri sendiri. Misalkan berat badan, tinggi badan, postur badan, dan lain-lain deh. Memangnya siapa sih yang gak tau sama fisik sendiri? Yakali kamu tidak sadar kalau kamu itu pesek (MISALKAN), terus pada bilang, “Eh ternyata hidung kamu pesek juga ya”, “Kenapa gak nyoba oplas aja?”. Dan setelah orang itu oplas, kalian bakal bilang, “Eh kamu oplas ya? Jadi mancung dih.”

Kan kesal?

Kalau benar mau ngomentarin orang, lihat dulu dan pikir berulang kali. Orang ini mau/tidak kita kasih tau, kalau udah kenal orangnya sensi dan kalian masih juga kalian komentar itu artinya kalian mau menjatuhkan orang. Jadi boleh nih kalau orangnya ga baperan? Nah ini nih yang mau ditegaskan.

Kalau kalian sudah menyakiti hati orang, kalian ngomong satu kata ‘baperan ih’.

Asal kalian tau, baperan itu wajar. Aku punya perasaan, kamu punya perasaan, tapi nalar dipakai juga. Gak enak banget rasanya kalau dikasih tau hal sama berkali-kali, yang memang udah jelas banget gitu.

“Jerawat kamu besar banget!” oke lewatkan, memang besar kok.
“Ih kesal liat jerawat kamu, pengen gua pencet.”
“Aduh fer, gak fokus ngomong sama kamu. Jerawat ituloh.”

Iya nih, aku tau jerawat di muka aku besar banget sampai kamunya gak fokus. Tapi mau gimana lagi? Dari sananya udah gitu, kamu mau bilang berapa kali juga gak langsung sembuh. Jerawat masih bisa ditoleransi, tidak permanen. Nah! Yang bersifat sementara saja kita risih, gimana kalau yang dibilang itu jidat misalnya.

“Itu jidat atau landasan pesawat?”

Kalian pikir itu lelucon? Oh jelas itu bisa membuat beberapa orang di sebelah kalian tertawa. Bagaimana perasaan orang yang kalian jadikan bahan tawaan itu? Mohon dikaji ulang teman-teman. Hal yang pada hakikatnya seperti itu tidak usah kalian ucapkan ke si pemilik. Simpan saja untuk sendiri.

Orang-orang paling tidak suka dikatain mengenai fisik, bisa jadi gak percaya diri. Mental masing-masing berbeda, kalau sebelumnya aku bilang pikir-pikir dulu sebelum ngomong, maka aku akan membenarkan lagi. Lebih baik kalian simpan saja sendiri, lebih damai begitu. Lebih baik kalian komentar yang baik-baik saja, gak rugi kan kalau nyemangatin orang?

“Rambut kamu bagus banget!”
“Tulisan kamu rapi ya, cantik.”

Nah, aku ucapkan selamat! Kamu sudah bisa menyihir. Orang yang baru saja kamu puji sedang berbunga-bunga, dan itu adalah ‘mantra’ yang kamu ucapkan. Aku mengajarkan mantra ini ke kalian dengan harapan sering dipakai loh! Mantra ini manjur dan tidak ada konsekuensinya. Makanya, ayo mulai sihir orang-orang sekitarmu.



Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~

(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)

4 comments:

  1. banyak orang berbicara tanpa berpikir

    ReplyDelete
  2. setuju banget fergi. intinya kita juga ga usah terlalu dengerin kata orang jadilah diri sendiri 💖

    ReplyDelete
  3. setuju fergie,intinya kita juga harus bisa memilih apakah komentar dari orang tersebut harus kita tanggapi atau tidak.jadi diri sendiri aja kuncinya 💖

    ReplyDelete