Follow Me @fergiana.s

Friday, June 22, 2018

A Trip to the Other Side - Day 2


Lanjutan dari Post (ini)

Hari Kedua –
Sekitar jam 12 tengah malam telepon Kaka berdering kuat. Kami langsung delay berpetualang di mimpi. Penyebab kami delay adalah KX, entahlah apa perkara yang jelas kami udah ngantuuuuk banget. Aku bisa menangkap nada kesal dari intonasi Kaka, yah wajar aja. Udah capek, hampir pulas eh malah ada hambatan. Tidak lama mereka bercakap-cakap lewat saluran telepon, ia kemudian kembali merebahkan diri.

“Gua udah ketiduran padahal! Uhhh kesel”
“Sama…”

Setelah itu kami tidur hingga alarm ku bunyi, jam 6 pagi. Aku mematikannya dan men-charge HP kemudian kembali tidur. Jam 06.15 giliran alarm Kaka berkokok. Kulihat tubuh disampingku tidak bergeming sedikitpun. Maka aku yang sadar langsung mematikannya. Mengambil pakaian dan langsung menuju toilet mandi. Entah kenapa aura pagi hari tidak menyeramkan, aku sudah melupakan atau lebih tepatnya tidak punya perasaan takut lagi setelah mengalami insiden wanita menangis tadi malam.

Selesai mandi aku mengeringkan rambutku sembari memakai toner wajah, diikuti produk-produk seperti vitamin dan sunblock muka. Kaka sewaktu itu masih ulet-ulet setengah sadar di tempat tidur, selang beberapa menit barulah dia bergegas mandi. Sambil menunggu, aku memakan roti untuk mengganjal perut. Memang luar biasa kami ini, bangun jam 06.15, jam 9 hampir 10 baru siap. Alasan kami lama adalah, aku harus mencatok rambut, kalau tidak macam singa di pilem-pilem! Soalnya tidak ada hairdryer untuk mengeringkan rambut ku ini. Dan Kaka juga harus menggambar alis dkk, wah pokoknya kami gak lama-lama banget deh, masih dibawah standar.

Kami berdua hendak sarapan di warung-warung depan hotel. Tetapi tidak ada diantara mereka yang menarik hati, alhasil kami kembali ke Food Court semalam, A2. Kami memesan nasi campur dan air putih. Makanannya cukup enak, tapi porsinya besar! Anehnya aku dapat menghabiskannya sedangkan Kaka harus menelan susah payah. Duduk-duduk sebentar, kami langsung balik ke hotel lagi.

Menunggu KX dan Yogga, sambil menunggu kami sempat foto-foto juga. Setelah itu KX datang dan jadilah dia disihir menjadi tripod hidup untuk menahan HP demi foto kami.

Tidak terlalu lama setelah itu, Yogga bergabung dengan kami. Berempat kami basa basi didepan pintu masuk mengenai jadwal, aku yang tiba-tiba mengingat barang yang kutinggalkan langsung melotot dan histeris.

“Ka! Ada barang ketinggalan!”

Kami berdua melesat menuju kamar lagi dan aku mengambil notes hitam dari tas kemudian kami berempat langsung menuju mall seberang jalan, BCS! Percayalah bahwa aku amat menyukai tempat ini karena ada Gramedia. KX dan Yogga belum sempat sarapan, maka mereka makan terlebih dahulu di KFC sedangkan aku dan Kaka menuju toko diseberangnya, ya Gramedia!

Disini aku akan menceritakan sedetail mungkin saat kami berada di Gramedia ini! Jadi siap-siap lah kalian mendengkur.

Menghirup buku merupakan salah satu hobiku. Kukeluarkan notes hitam yang baru saja ku ambil tadi, membaca list-list sambil mengetik ganas pada keyboard pencarian barang di Gramedia. Ada! Buku yang aku mau ada! Tetapi melihat harga yang terpampang, nafsu ku langsung lenyap. Rp 275.000, bisa digorok leher ku oleh mama! Jadi aku mengurungkan niat untuk membelinya. Sebelum berangkat kemarin, mama sudah melontarkan kata-kata ancaman bahwa aku tidak boleh membeli novel! Titik! Tapi siapalah aku, hanya manusia yang tidak mengucap janji. Iya, aku tidak janji loh tidak beli novel!

Aku sempat melirik rak buku Tere Liye, karya yang baru-baru ini dirilis sudah terpajang manis. Seri Komet kemudian Ceros dan Batozar. Uh tebel, susah mau sembunyiin harga juga lumayan merah, nantinya saat sesi jujur mama bisa pekik-pekik histeris. Maka aku tidak membelinya! Kembali lah aku mengelilingi rak demi rak, hum… Banyak sekali yang menggoda, tapi belum pas dihati ku. Kulihat Kaka juga stress, beli gak beli, dan dia memilih untuk tidak membeli. Pilihan yang kurang bijak menurutku, soalnya kalau dia beli kan bisa tukaran baca hehe.

Aku menemukan rak yang amat fantastis, rak yang memajang buku-buku Agatha Christie. Sejak membaca salah satu karyanya aku jadi sedikit tertarik untuk karya lainnya. Kucari judul-judul sambil membaca review di Google, masih belum begitu menarik hati. Akhinya Yogga dan KX menghampiri kami, wah parah juga, Kalau belanja buku dengan jumlah terbatas memang susah. Harus pilih hati-hati supaya tidak menyesal.

Kami keliling lagi di bagian novel. Horror? Mungkin mama tidak jadi ngomel lantaran ia adalah penggemar berat dari buku-buku horror. Ah! Tidak ada yang menarik. Pada akhirnya aku kembali ke rak Agatha Christie dan menarik sebuah judul dan langsung membayarnya. Aku juga sempat berjalan kearah stationery dan mengambil sebuah brush pen untuk typography, sekali lagi aku berjalan kekasir dan membayarnya. Kasihan ketiga temanku ini, menghabiskan waktu paling banyak menemaniku yang labil ini mencari buku.

Kami keluar dari toko buku itu kemudian mondar-mandir, belum jelas tujuan selanjutnya mau kemana. Setelah melihat jadwal, kami akhirnya mencari stand llao llao. Ini pertama kalinya kami mencoba bende tersebut, awalnya kami ingin memesan porsi medium (yeaps kami kongsi), lantaran mbak penjaga menawarkan large maka kami yang tidak banyak protes meng-iyakan begitu saja. And just like that our 52k flew. Rasanya sih gak aneh-aneh banget, Cuma kurang sreg aja di lidah ku. kira-kira seperti ini lah gambarannya.

Alhasil kami tidak dapat menghabiskannya dan mengkambinghitamkan Yogga dan KX walau yang paling banyak makan adalah Yogga. Karena kami rengek nyesal beli, KX dan Yogga membeli 2 kantong ayam, lebih tepatnya Shilih untuk meredakan suasana berduka. Yogga membeli rasa BBQ dan KX seaweed. Kami duduk lumayan lama di Shilih, ngobrol-ngobrol cantik sembari menghabiskan ayam goreng.

                     

Mengingat aku lagi demen parfum, kami mengelilingi area yang mamaku rekomen, katanya sih biasa tante aku beli disana. Bukan parfum ori tapi lumayan lah (toh akunya juga panas-panas eek ayam) buat coba-coba, siapa tau jadi hobi hehe.

Kami ingin langsung berlanjut ke jadwal lain, tapi aku teringat bahwa mama Kaka minta oleh-oleh jam tangan dan kami memilihnya cukup lama. Aku kurang ngerti sama selera 'emak-emak', katanya suka yang bling-bling, tali bermotif... Sangat bertolak belakang dengan aku, tapi sebisa mungkin bantu dan pada akhirnya menjatuhkan model pilihanku! Huehehe rada simple-simple gimana gitu sih, but yeah i hope her mom like it.

Setelah itu kami mengisi jadwal selanjutnya, nongkrong di Lee’s Café and bar. Jujur aku udah ogah banget makan-makan gitu, tapi karena di traktir, yasudahlah. Memesan cake Red Velvet dan pertama kalinya juga makan ini. No comment ya, rasanya tidak dapat di deskripsikan, tidak ada aroma, tidak ada rasa yang bisa bikin dikenang. Atau mungkin juga aku bukan tester yang baik.



Kami sempat foto-foto juga! Hm sebenarnya alasan kami memilih café ini ya karena pengin foto disini hehe, temanya boneka-boneka beruang gitu, cute banget deh pokoknya.

                      

Setelah jam menunjukkan pukul 4 sore, kami bergegas meninggalkan tempat tersebut dan menuju hotel, mandi. Sebelumnya kami juga menyempatkan diri menuju toko aksesoris, bermaksud membeli sedikit buah tangan untuk teman-teman. Selesai mandi kami menuju Ocarina! Ngapain kesana? Bersepeda. Cieilah sepedaan, kayaknya seru banget gitu ya kan. Kami sampai disana sekitar jam 5 an, hampir jam 6. Untuk memasuki area ini di charge satu orang Rp 10.000. Dan untuk sepeda, Rp 15.000, tandem (sepeda untuk dua orang) Rp 30.000, dengan jangka waktu hingga jam 7 malam. Aku tidak sempat foto tempatnya karena tidak kepikiran juga huhu. (ini satu-satunya foto yang kuambil disana)


Sebelum kami memasuki area parkiran sepeda, aku sempat bertemu teman, Jeslin. Kami bertukar sapa bertanya keadaan dan barulah aku pamit kemudian setelah di tunggui oleh teman-temanku yang lain. Tak lama kemudian Rendi teman kami juga sudah sampai di tempat, ia menyewa sepeda dan bergabung dengan kami, rencananya kan memang quality time bareng.

Oke, kenapa kami menyewa satu tandem? Dulu sewaktu kecil aku bisa bersepeda, cuma jalan lurus saja, kalau belok gak bisa. Mungkin karena usia tua aku jadi gak bisa bersepeda ya. Nah tanpa aku jelasin secara langsung kalian pastinya sudah bisa menangkap kalau-kalau aku ini adalah pengendara sepeda abal, iya aku tidak bisa hahahaha (menertawakan kebodohan sendiri, ha…). Awalnya Kaka ingin bersepeda denganku, ya beban ini, tapi karena dia takut jatuh akhirnya Yogga lah yang di korbankan.

Aku dan Yogga bersepeda mengitari sekitaran sana, aku sama sekali tidak menikmatinya. Gila aja, takut jatuh akunya. Sama sekali tidak terbiasa. Untuk sepeda tunggal aku juga ada coba sendiri, adanya oleng melulu. Singkat cerita aku tidak berbakat menjadi atlet sepeda, padahal aku kira gampang banget loh setelah nonton anime sepeda-sepedaan gitu (Yowamushi Pedal anyone?). Ah tetapi meski begitu sedikit menyenangkan lah, soalnya aku jarang banget deh sepedaan gini. Bisa dihitung pake jari seumur hidup aku sepedaan berapa kali.

Setelah sepedaan kami menuju stan-stan di sekitaran, Kaka membeli kerak telur dan kami memakannya bersama, jam sudah menunjukkan pukul 7. Kami berlima memutuskan untuk makan malam di Cha ra da, tempat ini direkomendasikan oleh koko ku dan top banget! Suka aku. Mana harganya relatif murah (atau kami tidak pesan banyak ya?) total makan untuk 5 orang hanya seharga Rp 190.000, dan yang paling aku suka adalah sapinya! Ada manis-manis nya gituloh.

Makan malam kami berakhir bahagia, kami menuju alfamart membeli supply-supply makanan ringan setelah itu balik ke hotel lagi. Pukul 8/9 malam aku lupa kapan tepatnya kami berlima sampai di hotel, KX, Yogga dan Rendi tidak memiliki jadwal lain maka mereka nongkrong dikamar kami sementara kami bersih-bersih. Mengobrol hingga pukul 10 mereka beranjak pulang.

“Besok udah pulang kita Fer,”
“Ho oh, rasanya gak cukup ya?”
“Iya”

Begitu kira-kira percakapan kami. Jam 11.03 menit kami mendengar suara aneh dari kamar sebelah, seperti suara colokan charger yang dipaksa masuk. Cukup lama suara tersebut terdengar, mungkin sampai 5 menitan. Kami hanya berpandangan dan aku meyakinkan diri bahwa itu suara orang yang berusaha mencolok charger. Setelah itu kamar yang persis disamping kami juga terdengar suara. Kami agak parno juga soalnya di dalam kamar kami ada 1 pintu lain untuk menuju kamar yang lain. Tampaknya orang sebelah mencoba buka pintu penghubung itu, mungkin karena penasaran ya, malam sebelumnya kami juga mencoba buka tetapi tidak bisa. Yah syukurnya tidak ada lagi insiden-insiden aneh, malam sudah larut banget, jam 23.30 kami sudah terlelap.

Hari ketiga –
Pagi itu aku menutup alarm 2 kali dan auto bangun jam 7. Pulas sekali tidur kali ini, seperti hari sebelumnya aku langsung mandi dan keramas. Kami sarapan pop mie dan bubur instan kemudian packing barang biar tidak gelagapan saat check out nanti. Jam 9 KX dan Yogga sudah menunggu dengan sabar di kamar, maklum aku masih belum siap catok rambut.

Sarapan serba instan kami sudah cukup untuk mengganjal perut, namun KX dan Yogga masih belum makan maka kami pun menemani. KX menyarankan agar makan di mall saja, dan aku yang menyarankan Kangen Café. Aku dan kaka tidak makan makanan berat, hanya minuman dan juga 1 set makanan ringan berisi sosis, nugget, kentang goreng. KX memesan soto, Yogga memesan Nasi Goreng Pattaya dan Chicken Salted Egg.

Selesai makan kami menuju stand roti untuk membeli buah tangan. Aku beli cukup banyak, maklum keluargaku suka makan roti, Kaka juga beli, kami juga pergi ke JCO Donut membeli 2 box. Kami juga sempat ketemu dengan teman Kaka, kami bersapa kemudian menunggu temannya yang lain untuk berkenalan. Tepat jam 12.15 kami berpamitan dan berjalan menuju hotel, kami sudah melewati waktu check out!, dan kartu kami sudah tidak berfungsi! Panik, aku dan Kaka langsung menanyakan ke Customer Service, owalah dia telepon dulu ke cleaning service supaya kami dapat mengambil barang-barang. Benar saat kami naik mas-masnya bukain pintu, jadilah kami masuk mengambil barang bawaan kemudian segera turun ke lobby. Mengurus check out kemudian duduk diam tunggu jemputan hingga jam 1 an.

Mama ku dijemput duluan dari rumah tanteku, barulah menjemput kami di Hotel. Kami kemudian berpisah dengan KX setelah jemputan datang, barang bawaan kami cukup banyak namun Yogga membantu mengangkat huahaha. Setelah membeli tiket kami pun pulang kerumah masing-masing dengan aman nan tentram.

-END

Akhirnya trip berakhir! Wah kami rencanain trip ini udah dari lama banget, sebelum libur udah berapi-api bahasnya, dan benar-benar cuma modal nekat aja kami berangkat! Tapi keren banget, nambah-nambah pengalaman dan rasa-rasanya ketagihan. Btw, Kalian suka gak sih konten begini? Soalnya kalau bosen post selanjutnya tidak bahas trip dulu hehe, tapi kalau seru malam minggu ini bakalan share mengenai staycation kemarin! Komen dibawah ya.

Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~


(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)

1 comment:

  1. I like tat "Iya, aku tidak janji loh tidak beli novel!"

    ReplyDelete