Sekitar jam 12 tengah malam telepon Kaka berdering
kuat. Kami langsung delay
berpetualang di mimpi. Penyebab kami delay
adalah KX, entahlah apa perkara yang jelas kami udah ngantuuuuk banget. Aku
bisa menangkap nada kesal dari intonasi Kaka, yah wajar aja. Udah capek, hampir
pulas eh malah ada hambatan. Tidak lama mereka bercakap-cakap lewat saluran
telepon, ia kemudian kembali merebahkan diri.
“Gua udah ketiduran padahal! Uhhh kesel”
“Sama…”
Setelah itu kami tidur hingga alarm ku bunyi, jam 6 pagi. Aku mematikannya dan men-charge HP kemudian kembali tidur. Jam
06.15 giliran alarm Kaka berkokok.
Kulihat tubuh disampingku tidak bergeming sedikitpun. Maka aku yang sadar
langsung mematikannya. Mengambil pakaian dan langsung menuju toilet mandi.
Entah kenapa aura pagi hari tidak menyeramkan, aku sudah melupakan atau lebih
tepatnya tidak punya perasaan takut lagi setelah mengalami insiden wanita
menangis tadi malam.
Selesai mandi aku mengeringkan rambutku sembari
memakai toner wajah, diikuti
produk-produk seperti vitamin dan sunblock muka. Kaka sewaktu itu masih
ulet-ulet setengah sadar di tempat tidur, selang beberapa menit barulah dia
bergegas mandi. Sambil menunggu, aku memakan roti untuk mengganjal perut.
Memang luar biasa kami ini, bangun jam 06.15, jam 9 hampir 10 baru siap. Alasan
kami lama adalah, aku harus mencatok rambut, kalau tidak macam singa di
pilem-pilem! Soalnya tidak ada hairdryer
untuk mengeringkan rambut ku ini. Dan Kaka juga harus menggambar alis dkk, wah
pokoknya kami gak lama-lama banget
deh, masih dibawah standar.
Kami berdua hendak sarapan di warung-warung depan
hotel. Tetapi tidak ada diantara mereka yang menarik hati, alhasil kami kembali
ke Food Court semalam, A2. Kami memesan
nasi campur dan air putih. Makanannya cukup enak, tapi porsinya besar! Anehnya aku
dapat menghabiskannya sedangkan Kaka harus menelan susah payah. Duduk-duduk
sebentar, kami langsung balik ke hotel lagi.
Menunggu KX dan Yogga, sambil menunggu kami sempat
foto-foto juga. Setelah itu KX datang dan jadilah dia disihir menjadi tripod
hidup untuk menahan HP demi foto kami.
Tidak terlalu lama setelah itu, Yogga bergabung dengan
kami. Berempat kami basa basi didepan pintu masuk mengenai jadwal, aku yang
tiba-tiba mengingat barang yang kutinggalkan langsung melotot dan histeris.
“Ka! Ada barang ketinggalan!”
Kami berdua melesat menuju kamar lagi dan aku
mengambil notes hitam dari tas
kemudian kami berempat langsung menuju mall
seberang jalan, BCS! Percayalah bahwa aku amat menyukai tempat ini karena ada
Gramedia. KX dan Yogga belum sempat sarapan, maka mereka makan terlebih dahulu
di KFC sedangkan aku dan Kaka menuju toko diseberangnya, ya Gramedia!
Disini aku akan menceritakan sedetail mungkin saat
kami berada di Gramedia ini! Jadi siap-siap lah kalian mendengkur.
Menghirup buku merupakan salah satu hobiku.
Kukeluarkan notes hitam yang baru saja ku ambil tadi, membaca list-list sambil mengetik ganas pada keyboard pencarian barang di Gramedia.
Ada! Buku yang aku mau ada! Tetapi melihat harga yang terpampang, nafsu ku
langsung lenyap. Rp 275.000, bisa digorok leher ku oleh mama! Jadi aku
mengurungkan niat untuk membelinya. Sebelum berangkat kemarin, mama sudah
melontarkan kata-kata ancaman bahwa aku tidak boleh membeli novel! Titik! Tapi
siapalah aku, hanya manusia yang tidak mengucap janji. Iya, aku tidak janji loh
tidak beli novel!
Aku sempat melirik rak buku Tere Liye, karya yang
baru-baru ini dirilis sudah terpajang manis. Seri Komet kemudian Ceros dan
Batozar. Uh tebel, susah mau sembunyiin harga juga lumayan merah, nantinya saat
sesi jujur mama bisa pekik-pekik histeris. Maka aku tidak membelinya! Kembali
lah aku mengelilingi rak demi rak, hum… Banyak sekali yang menggoda, tapi belum
pas dihati ku. Kulihat Kaka juga stress, beli gak beli, dan dia memilih untuk
tidak membeli. Pilihan yang kurang bijak menurutku, soalnya kalau dia beli kan
bisa tukaran baca hehe.
Aku menemukan rak yang amat fantastis, rak yang
memajang buku-buku Agatha Christie.
Sejak membaca salah satu karyanya aku jadi sedikit tertarik untuk karya
lainnya. Kucari judul-judul sambil membaca review
di Google, masih belum begitu menarik hati. Akhinya Yogga dan KX
menghampiri kami, wah parah juga, Kalau belanja buku dengan jumlah terbatas
memang susah. Harus pilih hati-hati supaya tidak menyesal.
Kami keliling lagi di bagian novel. Horror? Mungkin mama tidak jadi ngomel
lantaran ia adalah penggemar berat dari buku-buku horror. Ah! Tidak ada yang menarik. Pada akhirnya aku kembali ke
rak Agatha Christie dan menarik
sebuah judul dan langsung membayarnya. Aku juga sempat berjalan kearah stationery dan mengambil sebuah brush pen untuk typography, sekali lagi aku berjalan kekasir dan membayarnya.
Kasihan ketiga temanku ini, menghabiskan waktu paling banyak menemaniku yang
labil ini mencari buku.
Kami keluar dari toko buku itu kemudian mondar-mandir,
belum jelas tujuan selanjutnya mau kemana. Setelah melihat jadwal, kami
akhirnya mencari stand llao llao. Ini pertama kalinya kami mencoba bende
tersebut, awalnya kami ingin memesan porsi medium (yeaps kami kongsi), lantaran
mbak penjaga menawarkan large maka kami yang tidak banyak protes meng-iyakan
begitu saja. And just like that our 52k
flew. Rasanya sih gak aneh-aneh banget, Cuma kurang sreg aja di lidah ku.
kira-kira seperti ini lah gambarannya.
Alhasil kami tidak dapat menghabiskannya dan
mengkambinghitamkan Yogga dan KX walau yang paling banyak makan adalah Yogga.
Karena kami rengek nyesal beli, KX dan Yogga membeli 2 kantong ayam, lebih
tepatnya Shilih untuk meredakan suasana berduka. Yogga membeli rasa BBQ dan KX seaweed. Kami duduk lumayan lama di
Shilih, ngobrol-ngobrol cantik sembari menghabiskan ayam goreng.
Mengingat aku lagi demen parfum, kami mengelilingi
area yang mamaku rekomen, katanya sih biasa tante aku beli disana. Bukan parfum
ori tapi lumayan lah (toh akunya juga panas-panas eek ayam) buat coba-coba,
siapa tau jadi hobi hehe.
Kami ingin langsung berlanjut ke jadwal lain, tapi aku teringat bahwa mama Kaka minta oleh-oleh jam tangan dan kami memilihnya cukup lama. Aku kurang ngerti sama selera 'emak-emak', katanya suka yang bling-bling, tali bermotif... Sangat bertolak belakang dengan aku, tapi sebisa mungkin bantu dan pada akhirnya menjatuhkan model pilihanku! Huehehe rada simple-simple gimana gitu sih, but yeah i hope her mom like it.
Setelah itu kami mengisi jadwal selanjutnya, nongkrong di Lee’s Café and bar. Jujur aku udah ogah banget makan-makan gitu, tapi karena di traktir, yasudahlah. Memesan cake Red Velvet dan pertama kalinya juga makan ini. No comment ya, rasanya tidak dapat di deskripsikan, tidak ada aroma, tidak ada rasa yang bisa bikin dikenang. Atau mungkin juga aku bukan tester yang baik.
Kami ingin langsung berlanjut ke jadwal lain, tapi aku teringat bahwa mama Kaka minta oleh-oleh jam tangan dan kami memilihnya cukup lama. Aku kurang ngerti sama selera 'emak-emak', katanya suka yang bling-bling, tali bermotif... Sangat bertolak belakang dengan aku, tapi sebisa mungkin bantu dan pada akhirnya menjatuhkan model pilihanku! Huehehe rada simple-simple gimana gitu sih, but yeah i hope her mom like it.
Setelah itu kami mengisi jadwal selanjutnya, nongkrong di Lee’s Café and bar. Jujur aku udah ogah banget makan-makan gitu, tapi karena di traktir, yasudahlah. Memesan cake Red Velvet dan pertama kalinya juga makan ini. No comment ya, rasanya tidak dapat di deskripsikan, tidak ada aroma, tidak ada rasa yang bisa bikin dikenang. Atau mungkin juga aku bukan tester yang baik.
Kami sempat foto-foto juga! Hm sebenarnya alasan kami
memilih café ini ya karena pengin
foto disini hehe, temanya boneka-boneka beruang gitu, cute banget deh pokoknya.
Setelah jam menunjukkan pukul 4 sore, kami bergegas
meninggalkan tempat tersebut dan menuju hotel, mandi. Sebelumnya kami juga
menyempatkan diri menuju toko aksesoris, bermaksud membeli sedikit buah tangan
untuk teman-teman. Selesai mandi kami menuju Ocarina! Ngapain kesana?
Bersepeda. Cieilah sepedaan, kayaknya seru banget gitu ya kan. Kami sampai
disana sekitar jam 5 an, hampir jam 6. Untuk memasuki area ini di charge satu orang Rp 10.000. Dan untuk
sepeda, Rp 15.000, tandem (sepeda untuk dua orang) Rp 30.000, dengan jangka
waktu hingga jam 7 malam. Aku tidak sempat foto tempatnya karena tidak
kepikiran juga huhu. (ini satu-satunya foto yang kuambil disana)
Sebelum kami memasuki area parkiran sepeda, aku sempat
bertemu teman, Jeslin. Kami bertukar sapa bertanya keadaan dan barulah aku
pamit kemudian setelah di tunggui oleh teman-temanku yang lain. Tak lama
kemudian Rendi teman kami juga sudah sampai di tempat, ia menyewa sepeda dan
bergabung dengan kami, rencananya kan memang quality time bareng.
Oke, kenapa kami menyewa satu tandem? Dulu sewaktu
kecil aku bisa bersepeda, cuma jalan lurus saja, kalau belok gak bisa. Mungkin
karena usia tua aku jadi gak bisa bersepeda ya. Nah tanpa aku jelasin secara
langsung kalian pastinya sudah bisa menangkap kalau-kalau aku ini adalah
pengendara sepeda abal, iya aku tidak bisa hahahaha (menertawakan kebodohan
sendiri, ha…). Awalnya Kaka ingin bersepeda denganku, ya beban ini, tapi karena
dia takut jatuh akhirnya Yogga lah yang di korbankan.
Aku dan Yogga bersepeda mengitari sekitaran sana, aku
sama sekali tidak menikmatinya. Gila aja, takut jatuh akunya. Sama sekali tidak
terbiasa. Untuk sepeda tunggal aku juga ada coba sendiri, adanya oleng melulu.
Singkat cerita aku tidak berbakat menjadi atlet sepeda, padahal aku kira
gampang banget loh setelah nonton anime sepeda-sepedaan gitu (Yowamushi Pedal anyone?). Ah tetapi meski begitu sedikit
menyenangkan lah, soalnya aku jarang banget deh sepedaan gini. Bisa dihitung
pake jari seumur hidup aku sepedaan berapa kali.
Setelah sepedaan kami menuju stan-stan di sekitaran, Kaka
membeli kerak telur dan kami memakannya bersama, jam sudah menunjukkan pukul 7.
Kami berlima memutuskan untuk makan malam di Cha ra da, tempat ini
direkomendasikan oleh koko ku dan top
banget! Suka aku. Mana harganya relatif murah (atau kami tidak pesan banyak
ya?) total makan untuk 5 orang hanya seharga Rp 190.000, dan yang paling aku
suka adalah sapinya! Ada manis-manis nya gituloh.
Makan malam kami berakhir bahagia, kami menuju alfamart
membeli supply-supply makanan ringan
setelah itu balik ke hotel lagi. Pukul 8/9 malam aku lupa kapan tepatnya kami
berlima sampai di hotel, KX, Yogga dan Rendi tidak memiliki jadwal lain maka
mereka nongkrong dikamar kami sementara kami bersih-bersih. Mengobrol hingga pukul
10 mereka beranjak pulang.
“Besok udah pulang kita Fer,”
“Ho oh, rasanya gak cukup ya?”
“Iya”
Begitu kira-kira percakapan kami. Jam 11.03 menit kami
mendengar suara aneh dari kamar sebelah, seperti
suara colokan charger yang dipaksa masuk. Cukup lama suara tersebut terdengar,
mungkin sampai 5 menitan. Kami hanya berpandangan dan aku meyakinkan diri bahwa
itu suara orang yang berusaha mencolok charger. Setelah itu kamar yang persis
disamping kami juga terdengar suara. Kami agak parno juga soalnya di dalam kamar
kami ada 1 pintu lain untuk menuju kamar yang lain. Tampaknya orang sebelah
mencoba buka pintu penghubung itu, mungkin karena penasaran ya, malam
sebelumnya kami juga mencoba buka tetapi tidak bisa. Yah syukurnya tidak ada
lagi insiden-insiden aneh, malam sudah larut banget, jam 23.30 kami sudah
terlelap.
Hari ketiga –
Pagi itu aku menutup alarm 2 kali dan auto bangun jam 7. Pulas sekali tidur
kali ini, seperti hari sebelumnya aku langsung mandi dan keramas. Kami sarapan
pop mie dan bubur instan kemudian packing
barang biar tidak gelagapan saat check
out nanti. Jam 9 KX dan Yogga sudah menunggu dengan sabar di kamar, maklum
aku masih belum siap catok rambut.
Sarapan serba instan kami sudah cukup untuk mengganjal
perut, namun KX dan Yogga masih belum makan maka kami pun menemani. KX
menyarankan agar makan di mall saja,
dan aku yang menyarankan Kangen Café.
Aku dan kaka tidak makan makanan berat, hanya minuman dan juga 1 set makanan
ringan berisi sosis, nugget, kentang
goreng. KX memesan soto, Yogga memesan Nasi Goreng Pattaya dan Chicken Salted Egg.
Selesai makan kami menuju stand roti untuk membeli buah tangan. Aku beli cukup banyak, maklum
keluargaku suka makan roti, Kaka juga beli, kami juga pergi ke JCO Donut membeli 2 box. Kami juga sempat ketemu dengan teman Kaka, kami bersapa kemudian menunggu temannya yang lain untuk berkenalan. Tepat jam 12.15 kami berpamitan dan berjalan menuju hotel, kami sudah melewati waktu check out!, dan kartu kami
sudah tidak berfungsi! Panik, aku dan Kaka langsung menanyakan ke Customer Service, owalah dia telepon
dulu ke cleaning service supaya kami
dapat mengambil barang-barang. Benar saat kami naik mas-masnya bukain pintu,
jadilah kami masuk mengambil barang bawaan kemudian segera turun ke lobby. Mengurus check out kemudian duduk diam tunggu jemputan hingga jam 1 an.
Mama ku dijemput duluan dari rumah tanteku, barulah
menjemput kami di Hotel. Kami kemudian berpisah dengan KX setelah jemputan
datang, barang bawaan kami cukup banyak namun Yogga membantu mengangkat
huahaha. Setelah membeli tiket kami pun pulang kerumah masing-masing dengan
aman nan tentram.
-END
Akhirnya trip berakhir! Wah kami rencanain trip ini udah dari lama banget, sebelum libur udah berapi-api bahasnya, dan benar-benar cuma modal nekat aja kami berangkat! Tapi keren banget, nambah-nambah pengalaman dan rasa-rasanya ketagihan. Btw, Kalian suka gak sih konten begini? Soalnya kalau bosen post selanjutnya tidak bahas trip dulu hehe, tapi kalau seru malam minggu ini bakalan share mengenai staycation kemarin! Komen dibawah ya.
Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~
Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)
I like tat "Iya, aku tidak janji loh tidak beli novel!"
ReplyDelete