Tanggal 11 kemarin aku liburan ke kota Batam bareng
mama aku dan dua orang temanku, Kaka & Yogga. Wah jalan-jalan bawa 3 anak
nih mama ku? Nggak, mama cuma temani naik kapal setelah itu dia nginap di rumah
tante (bukan rumah yang horror ya, udah pindah). Sedangkan aku dan kedua
temanku menikmati liburan singkat 3 hari 2 malam ini. Aku dan Kaka nginap di
Hotel Eatern yang berlokasi di Lubuk Baja, Batu Selicin. Lokasinya strategis
banget, jalan beberapa puluh langkah udah berderet Food Court dan mall tepat
didepan mata. Sedangkan Yogga nginap di rumah abangnya yang lokasinya tidak
diketahui olehku (lumayan jauh dari tempat kami sih ya, kalau tidak salah
disekitar Nagoya).
Setelah menapakkan kaki di pelabuhan Batam, kami
bergegas menuju pintu depan menunggu jemputan. Sebenarnya udah lumayan lama aku
tidak berkunjung ke kota ini, terakhir aku kemari mungkin 6-7 bulan yang lalu
dan keadaan pelabuhannya kacau banget, belum terlalu terstruktur berbeda dengan
sekarang yang udah rapi dan yaa intinya keren deh. Oke, setelah jemputan datang
tanpa cak cik cuk cek cok, kami langsung menuju Hotel untuk check-in meletakkan barang-barang dan
langsung menuju ke tempat Yogga untuk hal yang sama juga. Kami makan siang
terlebih dahulu di warung makan sekitar tempat Yogga, tidak terlalu jauh hanya
nyebrang dan berjalan beberapa langkah sudah sampai. Meski aku masih ingat
banget, panasnya warbiyasah.
Aku memesan soto sedangkan Kaka dan Yogga nasi ayam.
Selesai makan kami langsung menuju Nagoya. Jujur sebelum jalan-jalan kami sudah
membuat daftar mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Khususnya untuk
Nagoya ini, aku berencana untuk hunting
kue dan tempat-tempat yang menjual alat-alat kecantikan. But in the end, ternyata aku orangnya memang tidak atau mungkin belum tertarik dengan hal-hal
wanita yak. Jadilah aku hanya menemani Kaka lihat pallet – pallet warna bak
cat air dan kuas-kuas muka. Yang bikin aku exicted
adalah ketika melihat stand kue The Smith. Aku memesan ikilohh…
yang cheese punya aku ini punya Kaka
Rasanya kuat banget menurut aku, sepotong kecil udah
bikin kenyang. Makan sesuap duasuap hingga suapan terakhir baru terasa eneg nya. Tapi tampaknya Kaka dan Yogga
sudah menyerah di suap pertama, mungkin karena aku cheese lovers kali ya? Harganya standar, Rp 38.000. Cake Pilihan Kaka lumayan enak juga, coklatnya coklat banget tapi tidak bikin eneg, harganya juga standar Rp 35.000. Selain itu aku juga memesan hot tea
untuk pendamping cheese cake ini, harganya hanya
Rp 13.000 dan dengan senang hati aku menyeduhnya sendiri.
Jujur kami sedikit bosan soalnya jalan-jalannya di mall aja, nothing special lah. Cuma
karena liburan Kaka lumayan panjang dan kebetulan Yogga juga pulang dari Jakarta
kami barengan deh melakukan trip super-duper
nekat ini. Jam menunjukkan kira-kira pukul 4 sore dan kami ingin segera pulang
ke Hotel siap-siap mandi, makan malam dan berlanjut ke jadwal lain yaitu nobar Jurassic World. Kami bertiga sudah
berjalan keluar dari mall, siap-siap
menuju indomaret atau alfamart untuk menunggu jemputan. Tapi semuanya diundur
sebab sendal Kaka tiba-tiba putus. Waduh waduh, jadilah kami sistem kebut
belanja menuju Nagoya Hill lagi berburu sendal.
Rada susah cari sendal yang sreg sama Kaka (walaupun kebanyakan
nanya aku bagus atau nggak sih). Dua tiga kali pasangan sendal silih berganti
akhirnya Kaka menetapkan sang pujaannya.
“Putih atau peach
yang bagus fer? Aku lebih prefer
putih...” Katanya sambil membanding-bandingkan kaki kiri dan kaki kanan. Ia
memasang dua warna sekaligus setelah kupaksa demikian, biar lebih gampang
milihnya.
“Iya, mencolok tapi yang peach lebih enak dipandang Ka,” kataku.
“Ehm, iya sih. Telapakku nampak lebih putih dibanding pakai
yang putih ya”.
“Kalau aku sih yang putih”. Ujar Yogga.
“Udah yang peach
aja ka, lebih enak dipandang lah pokoknya” Potongku.
“Oke oke, yang ini aja mbak”.
Setelah Kaka membayar, aku menyuruh Yogga berjalan di
depan kami, alasannya klasik. Kami tidak tau arah jalan. Mengingat sebelumnya kami
sempat bertanya kepada mas-mas ojek keberadaan Indomaret, Yogga sudah memiliki
gambaran lokasi. Maka kami menyebrangi jalan dan menunggu di dekat
persimpangan, di depan masjid. Tidak sempat aku foto, areanya banyak pepohonan
dan banyak banget kang mas Go-Jek yang nunggu disana. Mas Grab pesanan kami
lumayan lama, untungnya terik matahari tidak menembus pepohonan sehingga kami
dapat berdiri ataupun berjongkok menantikannya selama 15 menit-an, kami
langsung menuju hotel setelah itu. Eh jangan salah ya! 15 menit nungguin orang
itu lama loh.
Sesampainya di hotel Kaka bilang mau mandi duluan,
tapi dia hapus make up dulu. Alhasil
aku duluan jadinya, Yogga tidak pulang dan rela nungguin kami siap-siap dengan
duduk manis di pojokan kamar. Karena buru-buru aku tidak keramas sehingga
ritual mandi ku lumayan cepat, aku juga tidak memoles muka, hanya memakai krim sunblock. Jadi aku hanya membutuhkan
waktu 20 menit-an dan siap untuk jalan-jalan lagi dan Kaka membutuhkan waktu
35-45 menit untuk siap. Aku dan Yogga menunggunya dibawah, soalnya kami salah
nangkap. Katanya Kaka, pacarnya, KX bakalan nyamperin ke kamar jadi kami boleh
nunggu di lantai 2, itu yang kami nangkap. Ternyata maksud Kaka itu, kalau kami bosan nunggu aja di lantai 2,
nantinya KX bakal kesini juga (ke hotel maksudnya). Karena miskomunikasi,
jadilah kami berdua duduk di ruang tunggu lantai 2. Tak telalu lama setelah
itu, Kaka sudah syantiq menuruni tangga,
“Gila fer, takut gua. Mas cleaning service nya liatin
gua melulu!”
“Loh kok bisa?”
“Gaktau deh, takut pokoknya”
“Mana KX?”
“Masih otw”
“Loh kami kira dia samperin kamu di kamar?”
“Nggak ah, mana ada”
Akhirnya setelah segala kesalahpahaman selesai, sambil
menunggu KX datang kami sempat foto-foto disini.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 saat KX tiba. Kami
berempat pun berjalan menuju Food Court
di seberang jalan, A2. Ramainya tidak karuan disini guys! Karena bingung dan
dikejar waktu, aku dan Kaka memesan ayam penyet, Yogga nasi goreng dan KX hanya
memantau sebab udah makan malam. Butuh 30 menit hingga pesanan kami semua
terhidang, mana film kami bakal tayang jam 18.45 WIB. Jadilah kami kebut makan
dan jalan cepat menuju studio. Eits, tidak secepat itu. Aku dan Kaka ke toilet
terlebih dahulu karena memang sudah kebelet sejak tadi. Begitu keluar, KX dan
Yogga sedang mengantri popcorn dan
minuman (aku sendiri gak mesan jadi ga sempat kepo pesan apa aja mereka hihi).
Setelah itu kami menancapkan kaki di studio 5, Saat
aku sedang berjalan menuju tempat duduk aku mendengar suara yang familiar.
“Eh halo Fergiana, ngapain kesini?”,
“Eh halo Darwin, nonton haha”.
Iya, koko ku memang satu jadwal dengan kami hanya saja
kami beda tempat duduk. Ia dengan teman-temannya dan begitu pula juga aku. Aku
duduk di paling pojok dalam, Kaka disamping, Kx disampingnya juga dan Yogga di
pojok dalam. Wah, serasa bodyguard
jomblo mengapit pasangan. Rasanya gimana gitudeh. Film diputar dan kami
menikmatinya, sesekali kaget, sesekali tertawa hingga tayangan itu berakhir.
Untung saja leher ku tidak encok karena duduk di pojok ya… Begitu credit title muncul, aku langsung mengeluarkan
sekantong pena dan berjalan menuju tempat duduk koko ku, menyerahkannya. Yeaps,
titipan untuk temanku, Sherlyan. Ia memesan pena dariku.
Ternyata Sherlyan berpartisipasi dalam acara nobar
tersebut! Maka aku langsung menyambarnya lagi dari tangan koko ku dan
memberikannya langsung. Kami mengucap halo dan selamat tinggal kemudian
berpisah. Kaka dkk sudah menungguku dengan sabar. Sekali lagi kami ke toilet,
berbeda dengan orang Tanjungpinang, orang Batam lebih disiplin! Toilet aja
ngantri nya teratur. Tapi karena barisannya sangat sangat panjang akhirnya kami
memilih untuk menahan hasrat hingga balik hotel. Ternyata janji menahan hasrat
itu teringkari ketika aku melihat papan tanda toilet setelah menuruni 1
elevator, kami berderap-derap menuju toilet yang ternyata tidak sepi-sepi amat.
Disitu ada 2 orang asing dan juga 2 orang temanku, Vivian dan Sherlyan, kami
mengucap salam pertemuan dan juga langsung mengakhiri nya karena mereka sudah
menyelesaikan ‘bisnis’ mereka. Yah, karena toilet disini tidak begitu ramai
kami menunggu giliran deh.
Setelah itu kami menuju market membeli sedikit supply
makanan seperti roti, popmie, air putih, susu, dsb. Pokoknya serba serbi deh...
Setelah itu langsung balik ke hotel tapi tidak langsung ke kamar. Kami menunggu
teman kami yang lain, Rendi untuk menjemput Yogga pulang. Kami berempat duduk
di lobby dengan muka yang… Kecapekan.
Setelah KX dan Yogga pergi, aku dan Kaka langsung menuju lantai 3.
Lorong-lorong sudah gelap banget dan sepi, jujur rada horor ya, mana lorong
pertama sebelum menuju kamar kami ada lampu yang kedip-kedip disko. Tapi kami
sok polos, jalan santai menuju kamar.
Aku meletakkan barang belanjaan begitu masuk kamar,
menuju toilet mencuci kaki dan berganti piyama, rencananya sih mau makan popmie
nantinya, makanya setelah selesai cuci muka aku tidak menggosok gigi. Setelah
itu aku baring di tempat tidur, memainkan ponsel cerdas dan Kaka sedang
bersih-bersih. Tidak ada percakapan yang mendalam, malah obrolan ringan pun
tidak terlontar sedikitpun sebelum membuka acara televisi yang sedikit menarik.
Kalian tau acara karma atau apalah itu yang dibintangi Roy Kiyoshi? Ya ya,
katakanlah aku ini bukan orang yang selalu up-to-date,
maka Kaka membeberkan bertapa lucunya acara ini, seperti dibuat-buat. Saat kami
tengah menonton, samar-samar kami mendengar ada suara wanita yang sedang
menangis, tidak lama paling 4-5 detik. Sontak kami berpandangan dan saling
melontarkan kalimat menenangkan diri.
“Ah orang kamar sebelah”
“Iya bisa jadi, udah aman. Manusia tuh”
“Iya iya…”
“Emang sebelah ada orang?”
Sekali lagi kami bertukaran senyuman, masing-masing
mengambil posisi doa.
“Besok aku keramas ka, gila bakal lama di wc” Ujarku.
“Goodluck
ya, mau mandi bareng? Lu di sebelah gua, kan ada tirai jadi bisalahhh”
“Boleh boleh”.
Saat jam 11.30 kami menutup televisi. Mata kami sudah
berat, aku masih dalam posisi baring sedangkan Kaka sudah menggosok giginya.
Aduhai… Perutku saat itu masih kenyang, soalnya sempat ngemil roti tadinya.
Karena mager menyerang, aku meminta tolong agar disiapkan sikat gigi dan
kemudian diantar oleh Kaka sampai tempat tidur. Hahaha, aku menggosok gigi di kasur!
Sebenarnya bukan pertama kali aku begini, dirumah terkadang aku pun
melakukannya. Setelah 5 menit gosok, dengan berat hati aku harus meninggalkan
kasur menuju toilet untuk kumur-kumur. Uwah! Pasta gigi dari hotel tidak enak!
Gak ada mint-mint nya, duh kok bisa
sih aku lupa bawa pasta gigi?
Aku menggunakan vitamin
wajah sebelum tidur kemudian kami berdua kembali larut pada ponsel cerdas. Aku post Story di Instagram kemudian memasang alarm,
doa dan siap tidur. Kaka sudah duluan memejamkan mata, aku mematikan HP dan merebahkan
diri di sampingnya, memejamkan mata mencoba untuk tidur.
-o0o-
Hai hai hai! Karena ceritanya lumayan panjang (soalnya aku pingin ceritain detail) aku bagi jadi 2 part ya! Day 2&3 bakal digabungin menjadi 1 post! Kalau sempat besok bakalan di Up lagi hehe. Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)
tat comment about pasta gigi tho
ReplyDeletedi foto ke 3 ada orang berdiri di jendela seberang
ReplyDelete