Saat itu aku dan keluargaku sedang berlibur di kota
asing, aku tidak tau dimana tepatnya tapi aku dapat melihat banyak sekali meja
kayu dengan lilin-lilin merah beserta patung besar di atasnya. Kami
berjalan-jalan disekitaran sana dan aku sesekali mendongak keatas
langit-langit. Patung-patung hitam besar itu melayang-layang diatas sana dan
sangat mengganggu ku, entahlah apa sebabnya.
“Hei,” Sapa seseorang yang kemudian menepuk pelan
pundakku.
“Ah, halo” balasku kikuk. Kami tidak
berbincang-bincang hanya saling menatap. Gadis didepanku tersenyum tipis kemudian
memberiku kode untuk mengikutinya. Aku mengikutinya dalam diam, menaiki
tangga-tangga batu di sisi kiri. Ina, nama gadis itu aku yakin meski kami tidak
berkenalan (jujur aku juga tidak tau kenapa aku bisa mengetahui namanya jadi
yah… Let it be).
Hawa dingin mendominasi suasana begitu kami sampai di
puncak bebatuan itu. Tidak ada apa-apa hanya hamparan kosong, tidak sampai aku
melihat angin berwajah. Iya, angin dan wajah. Warnanya hijau lumut dan berterbangan
sana sini, jumlahnya ada dua atau tiga aku tidak pasti. Tenggorokan ku tercekat
tidak dapat berteriak, aku ingat ibuku pernah bilang jika ia melihat makhluk
halus maka ia akan pura-pura buta dan melanjutkan pekerjaannya. Aku yang sedang
dalam situasi saat ini tidak bisa berbuat demikian. Benar-benar mengerikan.
Keringat dingin mulai bercucuran dan tanpa kusadari Ina sudah menarik lenganku
dan menuruni tangga-tangga.
“Apa itu!?” Pekikku ketika kami sudah berada di tengah
kota. Tidak ada lagi pemandangan meja, lilin atau patung. Ina tidak menjawab
melainkan ia menatapku dan aku mengerti! Telepati? Keren! Intinya aku dapat
melihat makhluk halus sekarang.
Kami memasuki sebuah rumah sakit, Ina berjalan didepan
dan aku mengekor di belakang. Kadang-kadang kami memasuki ruangan pasien untuk
melihat-lihat, ia sedang mengajariku bagaimana cara membedakan manusia dan
makhluk lain. Cukup lama kami berputar-putar di rumah sakit, saat ia merasa aku
sudah bisa membedakan, kami pindah lokasi.
Kami memasuki lorong-lorong kumuh dengan cat dinding
berwarna hijau, kelihatanya tempat ini jarang dilewati orang, banyak sekali
lumut menempel pada dinding-dinding tersebut. Kami tiba diujung lorong dan
seorang pria tinggi tampak sedang menunggu kami. Ina menyapanya dan aku
mengangguk pelan begitu tatapan kami betemu. Pria itu memegang kantong plastik
hitam di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya sedang merogoh saku celana. Ia
mengeluarkan kunci dan sepersekian detik berikutnya membuka pintu dihadapannya.
Ia melangkahkan kaki memasuki ruangan tersebut dan
diikuti Ina, aku hendak ikut masuk dan sebelum aku melewati pintu Ina berbalik
dan menunjuk kearah kusen pintu, spontan hawa dingin menggelitiku, bulu kudukku
berpekik nyaring.
Entahlah pria/wanita, aku tidak tau pasti. Ia
mengenakan jubah besar menutupi seluruh badannya tak luput juga kepalanya
tertutup habis. Tangannya hitam kelam, menjulur keatas sembari memegang cambuk.
“Dulunya ini lokasi penganiyaan anak-anak” Kata Ina
kemudian memasuki ruangan yang tampak pengap itu. Aku menelan ludah dan
melangkah mundur. Aku berdiri di ambang pintu tidak mau masuk, aku masih waras man.
Pria itu jongkok kemudian mengeluarkan bingkisan dari
kantong plastiknya, ia melemparkan beberapa isi dari bingkisan kea rah dinding.
Aku memincingkan mata, permen blaster? Pria itu kemudian mengambil lagi permen
yang ia lempar, ia membuka kemasan permen dan kembali melemparkannya kearah
dinding.
“Anak-anak ini suka permen, jadi sesekali kami kemari
untuk memberi mereka makan”.
Aku yakin mereka tidak waras, belum sempat aku
memikirkan hal lain aku merasakan bagian belakang baju ku ditarik, tidak begitu
kuat jadi aku bisa langsung lari melepaskan diri. Sebuah tangan terjulur keluar
dari dinding mengulurkan telapak.
“Ini bagiannya”, Ina melemparkan permen kearah ku.
Tanpa pikir panjang aku langsung melemparkan permen itu kearah dinding.
Mengerikan.
-o0o-
Petualangan Absurd V berakhir sampai disini! Akhir-akhir ini aku sering banget mimpi aneh-aneh seperti itu, tapi kesannya orisinil banget ya plus seru??
Anw, Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~
Anw, Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)
Tis is some scary dream
ReplyDeleteku yang baca ikutan merinding ._.
ReplyDelete