Hari itu aku
bangun lebih pagi dari biasanya. Tidak langsung bangun aku malah berkali-kali
mengerjap-ngerjapkan mata (kata orang cara tersebut ampuh untuk kita yang tak
ingin terperangkap kantuk). Jam masih menunjukkan pukul 5, mama terlebih dahulu
bersiap-siap cuci muka dan gosok gigi sedangkan aku masih memeluk erat guling.
Sekitar lima belas menit mama membangunkan aku menyuruh bersiap-siap secepat
mungkin karena bisa jadi matahari sudah keburu menyapa sebelum kami sempat
jalan santai. Dengan malas aku duduk dan mengusap-ngusap kepalaku sendiri.
Tiba-tiba aku merasakan hawa dingin menusuk kulit-kulit ku sampai ke
tulang-tulangnya. Mama menarik selimutku!
Akhirnya dengan
susah payah aku melepaskan diriku dari pelukan maut tempat tidurku yang amat nyaman.
Dengan langkah lunglai aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka
kemudian beralih ke wastafel untuk gosok gigi. Setelah itu aku langsung
mengganti piyamaku dengan setelan kaos nyaman dan celana training. Hari ini aku akan jalan santai dengan mama.
Jeritan pintu
yang pelan terdengar ketika aku menutupnya (aku takut bila aku membantingnya
nanti para tetangga terbangun). Dengan sigap aku meyerahkan kunci rumah kepada
mama yang kemudian disimpannya didalam jok motor kemudian kami pun berangkat menuju
tugu pensil.
Hawa pagi hari
memang sangat sejuk dan nyaman karena masih jarang adanya transportasi
berkeliaran. Sesekali kami bertukar dialog hingga akhirnya kami sampai pada
tujuan kami. Kami memarkirkan motor di samping penjual kaki lima yang kemudian
menyuruh agar kami tidak mengunci stang (nantinya ada penjual siomay yang
biasanya berjualan tepat di tempat kami parkir). Kami mengiyakan kemudian
berjalan masuk gerbang sambil menenteng jaket kami masing-masing.
Rupa-rupanya
area tersebut begitu ramai, dan kebanyakan dari mereka masih anak-anak (sekitar
umur 8 tahunan) sedang asyik memainkan ayunan ataupun permainan lainnya.
Aku dan mama berjalan tanpa arah tujuan, kami bercakap-cakap riang dan aku
terkadang berhenti bila ada kucing yang kami lewati (yep, aku foto mereka!).
Jika kalian berkunjung ke kota Tanjungpinang dan sempat mampir ke tugu pensil
kalian dapat menemukan banyak sekali kucing! Aku menemukan sekitar 7-8 kucing
meski diantara mereka aku tidak sempat foto karena sibuk mengeong memanggilnya.
Jam menunjukkan
pukul 6.30 kami pun beralih lokasi ke sekitar rumah sakit angkatan laut (disana
merupakan salah satu spot favorit
masyarakat untuk jogging). Selesai
parkir kami berjalan santai sambil sesekali melirik-lirik pemandangan yang kami
lewati. Tiba didekat tikungan mama menyuruh aku memperhatikan seorang laki-laki
yang berjalan tak jauh didepan kami. Sepatu yang dikenakan lelaki itu berwarna
biru terang mirip sekali dengan sepatu sport
yang baru saja ia belikan untuk abang aku.
Lelaki itu kian berjalan dan tak
tampak lagi karena belok pas ditikungan. Kami yang berjalan sekitar 5 meter pun
masih sibuk membicarakan kemiripan tersebut. Begitu kami sampai di tikungan
tersebut kami sengaja menoleh kearah dimana laki-laki tadi berbelok tetapi
kemudian tidak ada satupun sosok tertampak. Lorong itu penuh sekali dengan
dedaun-daunan dan tidak ada tanda-tanda aktivitas apapun selain angin sejuk
pagi itu. Kami sungguh penasaran bercampur kaget saat itu, jelas-jelas tadinya
lelaki itu berbelok kesini tidak sampai 1 menit berlalu sosok itu tidak ada
lagi. Jalanan lurus itu dapat kita lihat dengan jelas dari ujung ke ujung dan
tidak mungkin seseorang dapat menghilang begitu saja. Meskipun berlari kami
yakin sekali pasti akan tampak juga sosok tersebut sebab jarak kami memang
tidak terpaut jauh.
Kami berjalan
dalam kesunyian sekitar 1 menit dan barulah kami berdua heboh membicarakan apa
yang sebenarnya terjadi!? Yah karena kami amat penasaran saat kami sampai
tempat parkiran kami menelusuri jalanan tadi (kami tidak berjalan kearah tadi
karena ingin berjalan lebih lama dengan memutar lebih jauh). Jalanan tersebut
sama sekali tidak ada belokan, tidak ada celah dan memang hanya lurus. Sungguh
mengkhawatirkan sekali, apakah yang tadi itu manusia atau apalah itu. Kami
sepakat untuk tidak terlalu memikirkannya dan pada akhirnya jalan santai kami
berakhir menjadi sebuah misteri.
-o0o-
Haiii~ Minggu lalu sat-note libur.
Maaf banget ya, padahal gua udah nulis sebuah cerpen tapi ga gua post. Kenapa?
Masih terasa kurang pas! Jadi saat ini cerpen tersebut masih dalam tahap revisi
huehue. Anyhow, gimana pendapat
kalian mengenai The Blue Sport Shoes?
Itu pengalaman aku pas dihari minggu kemarin loh! (tanggal 17 kemarin). Memang
agak ngeri ya hehe.. Nah gua ada beberapa pertanyaan nih, silah dijawab! :D
1. Pendapat
kalian mengenai pengalamanku diatas
2. Kalau
misalkan kalian berada di posisi aku saat itu, kalian reaksinya gimana?
3. Tebakan
kalian mengenai lelaki yang hilang itu! (yang unik boleh haha)
Jangan lupa react, comment, dan share! See you guys on the next post.
CIAO~
Jangan lupa react, comment, dan share! See you guys on the next post.
CIAO~
dekat sana ada rumah?
ReplyDelete1 ada kalanya kita tidak perlu memikirkan hal yang tidak perlu kita ketahui
Delete2 mikir terus mungkin, tapi ga bakal tau kenapa
3 mungkin ditutup pohon? atau ada rumah/tempat lain yang bisa dimasuki?
Gausah sibuk2 meong fer, tangkep aja pake pokeball xD
ReplyDeleteMungkin dia kebelet pipis terus ngumpet di semak-semak 😂
1. Menarik
ReplyDelete2. Kaget, trus kepikiran
3. I dunno, elunya aja yg rabun kali salah liat wkwkwk
1. bagus2
ReplyDelete2. yg jelas histeris bgt, apalagi bertiga sm emak lu 😂😂
3. mungkin dia emang mau krjain kalen, anak mamak yg selalu histeris dikagetin emg rada lucu 😂
tp yah dipikir2 itu msi 7guek, kjadian gituan suda biasa 🙄