Why does Gossip Feels Good
Fergiana
October 27, 2018
1 Comments
“Eh tau gak? Teman aku kemaren baru
aja diputusin tau, padahal baru jalan 3 hari!”
“Wah gila! Cowoknya yang tajir itu
kan?”
Rasanya senang banget gak sih
nge-gosipin orang? Apalagi kalau itu orang yang kita kenal, kata-kata tidak
enak membuat hati kita menjadi lebih menggebu-gebu, seru. Selain itu kalau bahasnya dengan orang yang memiliki
‘semangat’ sama, alhasil tidak akan bisa berhenti, bahkan bisa jadi semakin
banyak omongan yang tidak benar. Yang penting seru. Saat gosip tentunya kita
memilih orang-orang yang dekat, seperti berbagi rahasia.
Rahasia? Uwah, siapa sih yang gak
semangat dengar kata itu.
Sebenarnya kenapa sih orang bisa
senang saat gosip? Jujur aku juga tidak tau. Yang pastinya saat kita
melakukannya kita sadar, apa yang kita lakuin ini salah. Meski salah kenapa
tetap dilanjutin? Pernah dengar gak, orang yang gosip bisa membuat jalinan
pertemanan semakin dekat. Itu terkadang dapat menjadi sebuah kabut penghalang
yang menyadarkan bahwa ini hal yang salah. Sharing
keburukan orang terkesan lebih menarik dibandingkan sharing kebaikan orang. Kurang paham? Mari aku beri contoh. Jika
ada 2 headline seperti ini:
1. Pembukaan bandara baru di kota A
meriah sekali
2. Atlet juara berturut-turut
dikabarkan overdosis narkoba
Kalian bakal baca yang mana?Aku sih
bisa tebak percakapan yang terjadi seperti ini:
“Eh kota A baru buka bandara baru,
keren. Meriah banget”
“Oh ya?”
“Iya”
“…”
“Eh tau gak, atlet yang terkenal
itu. Overdosis narkoba loh!”
“Masa sih? Ih aku dulu nge-fans
sama dia tau… Lu tau dari mana? Ada link beritanya gak?”
“Ada, nih aku share ya”
“Wagelaseh…”
Percakapan dengan seorang teman
biasanya tidak luput dari orang ketiga. Membicarakan kesibukan sendiri biasanya
tidak membuat orang itu tertarik. Hal ini sudah pernah aku coba (tanpa aku
sadari aku pernah melalukan riset ini).
Nah, apakah pernah kalian merasa
tidak nyaman ketika sedang gosip? Pernah. Kenapa? Bukannya gosip itu membawa
kesenangan? Tidak juga. Kita ngomongin orang karena 2 hal:
- - Sebagai
bahan pembicaraan (biasanya gosip berlangsung lamaaaa banget),
- - Merasa
diri sebagai korban dan perlu membicarakannya untuk mendapat respon.
Kata-kata,
“Sebenarnya aku udah gak kesal, tapi pengen aja aku omongin gitu, eh tapi bukan
ngomongin yang jelek tentang dia loh!”.
Ada berita mengejutkan. Kalian baru
saja gosipin orang, ngomongin jelek tentang orang. Gurl, don’t you lie to me. I know how you feel, deep down you’re still
upset. Kalian merasa diperlakukan tidak adil, memberitahu seseorang
perspektif kalian dan mendapatkan feedback
yang kalian mau membuat kalian merasa senang dan nyaman. Kalau kalian
benar-benar udah enggak kesal, kalian
tidak akan membicarakannya atau bahkan sudah melupakannya.
Gosip itu tidak baik. Belum lagi
dengan hoax-hoax yang dikeluarkan, nama baik seseorang dapat mudah dihancurkan
dan tidak mudah untuk mengembalikannya. Gosip itu racun, dalam hal pertemanan
terutama. Jika kalian sering menggosipkan teman perhatikan cara dia menjelek-jelekkannya,
bisa jadi dia juga sedang melakukan hal yang sama dibelakangmu. Gosip juga
buruk bagi diri sendiri, kalian bisa tidak dipercayai lagi dan poin-poin
buruknya bertambah jika teman kalian menegur, kalian mengelak, tidak sadar diri. Ada jenis orang seperti
itu? Banyak, apalagi jika dalam satu grup pertemanan ada 2-3 orang seperti itu,
istilahnya ada pendukung, wah, bingung harus gimana supaya mereka dapat menerima
respon positif dari yang kita maksud.
Susah
sekali untuk orang lain berubah, tapi memangnya tidak susah ketika seseorang
menegur kesalahan kita demi kebaikan? Man,
mereka harus berpikir semalaman kata-kata yang cocok supaya tidak menyinggung kita.
Yang ditegaskan di sini adalah, mohon, tolong, please, onegai berpikir dulu sebelum berbicara dalam menyatakan
pendapat. Teman yang baik tidak akan mengajak kalian berada di sisi gelap.
Belajarlah untuk menahan diri
ketika ingin menggunjing sesorang, lebih baik menyebarkan kebahagiaan
dibandingkan hal negatif. Aku tidak perlu tau kebenaran, yang pasti memaafkan
dan rendah hati itu susah sekali. Tapi tidak ada yang instan kan? (kecuali
indomie, enak banget hm). Belajar jika kamu tidak paham, belajar jika kamu
tidak benar, dan belajar juga ketika kamu sudah paham. Ingat, rendah hati.
Dulunya aku sering sekali gosip,
dan aku sadar itu gak bagus banget. Untungnya sekarang sudah berkurang,
berkurang bukan berarti tidak loh. Sebab gosip terkadang bisa memotivasi diri
kita sendiri, seperti jika A tidak baik disisi ini dan ketika aku sadar aku
seperti si A, aku akan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik, memperbaiki
diri sendiri. Jadi yah, tergantung masing-masing orang, bagaimana cara kalian
menanggapi gosip.
Nah untuk pembaca yang sudah meluangkan
waktu baca konten ini, menurut kalian gosip itu bagus tidak?
Thank you so much sudah luangin waktu untuk membaca konten ini, jangan lupa react, comment dan share! Komentar kalian selalu berarti buatku! See you guys on the next post, CIAO~
(P.S: Update setiap malam minggu, untuk info postingan bisa di cek di story ig ku @fergiana.s)